Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Kasus Penculikan Malika di Jakpus, Keluarga Duga Pelaku Pemulung
19 Desember 2022 12:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Ilustrasi penculikan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1513662601/kxgbt3uti4gqa7s14zkf.jpg)
ADVERTISEMENT
Hampir dua pekan Malika Anastasya (6) hilang diduga diculik . Orang tua Malika, Tunggal (48) dan Ony (42) masih terus menunggu kabar mengenai keberadaan putrinya.
ADVERTISEMENT
Malika hilang diculik seorang pria di Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Rabu (7/12) lalu. Aksi penculikan ini terekam kamera CCTV dan videonya beredar luas di media sosial.
Hingga kini, polisi masih terus memburu keberadaan pelaku. Ayah korban, Tunggal, bercerita sempat ditunjukkan beberapa foto terduga pelaku penculikan oleh polisi pada Minggu (18/12) kemarin.
Namun, Tunggal yakin foto itu bukanlah penculik anaknya. Dia mengaku mengenal terduga pelaku.
"Iya bukan dia, karena pelaku itu dulu sering beli kopi di sini, jadi saya tahu kalau foto yang ditunjukkan pak polisi bukan pelaku yang nyulik anak saya," kata Tunggal saat ditemui di kediamannya di Jalan Gunung Sahari 7A, Sawah Besar, Senin (19/12) siang.
ADVERTISEMENT
Keyakinan Tunggal didasarkan pada rekaman CCTV. Rekaman itu menunjukkan identitas terduga pelaku yang dikenalnya. Terduga pelaku, kata dia, merupakan seorang pemulung.
Tunggal mengatakan bahwa orang yang menculik anaknya itu merupakan 'Manusia Gerobak' yang biasa mampir di warkop kecil miliknya. Di warungnya itu, pelaku biasa istirahat dengan memesan kopi maupun makanan.
"Pelaku itu pekerjaannya pemulung, karena kan sering datang ke sini, sering mampir 2-3 hari sekali. Jadi memang sudah cukup lama ke sini sekitar 2-3 bulan. Cuma nggak tahu namanya, hanya kenal-kenal saja, juga nggak tahu orang mana hanya sering mampir ke sini," jelasnya.
Lantaran pelaku sering mampir di warungnya, terduga pelaku akhirnya menjadi akrab dengan Malika. Pihak keluarga juga tak menaruh rasa curiga sedikit pun terhadap pelaku. Hingga akhirnya pada Rabu, 7 Desember 2022 peristiwa penculikan terjadi.
ADVERTISEMENT
"Dia kalau datang sering bawa gerobak ada sepedanya di belakang. Sering juga bawa mainan. Mampir di kios ngopi terus si anak-anak itu kan memang sudah akrab, sudah deket, terus dibawa diajak jajan," ujar Tunggal.
"Orangnya biasa aja, jadi nggak ada rasa curiga dia mau bawa anak saya. Kalau dari saya sih mungkin dia kepengin anak itu, merawat atau gimana syukur-syukur sih anaknya sehat selalu," katanya.
Tunggal bilang, pada saat Malika diculik, hanya ada kakak Malika yang berjaga di warung. Ketika itu, pelaku datang dan tiba-tiba mengajak Malika pergi membeli ayam goreng tak jauh dari lokasi. Merasa sudah akrab, kakak Malika membiarkan adiknya yang saat itu sedang bermain air dibawa pelaku.
Agar tak dicurigai, pelaku juga meninggalkan beberapa barang bawaan di warung. Pelaku pun akhirnya membawa Malika pergi membeli ayam. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Lantaran hingga pukul 13.00 WIB Malika tak kunjung pulang. Keluarga akhirnya mencari Malika ke beberapa tempat. Namun tak juga ditemukan.
Mereka akhirnya berinisiatif memeriksa CCTV dan mendapati bahwa Malika dibawa pergi oleh seseorang yang mereka kenal.
"Kita akhirnya melapor ke polisi tanggal 9, cuma kita laporan ke sana itu awalnya laporan anak hilang karena kan saya pikir dibawa main. Kita belum lihat CCTV belum ada bukti CCTV. Baru setelah lihat CCTV akhirnya tanggal 12 nya kita buat laporan penculikan," jelas Tunggal.
Kini, Tunggal berharap agar polisi bisa segera menemukan keberadaan putrinya itu. Malika merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Kedua orangtuanya bilang bahwa Malika merupakan anak yang periang.