Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kasus Pencurian di Klinik Richard Lee: Diduga Rekayasa, GM dan Dokter Diperiksa
8 Mei 2024 7:51 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Pada Jumat (26/4), dokter sekaligus influencer Richard Lee memviralkan pencurian yang terjadi di klinik kecantikan miliknya, Athena, yang berada di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
ADVERTISEMENT
Sembari menunjukkan rekaman CCTV pencurian itu, Richard membuat sayembara Rp 10 juta bagi yang bisa menangkap pelaku pencurian tersebut.
Polisi pun bergerak, menangkap pria yang terekam CCTV itu: Namanya Kendi, karyawan klinik. Kemudian terungkap diduga kasus itu direkayasa.
"Karena dia terduga pelaku, kita amankan, kita interogasi lah kan, akhirnya dia buka suara bahwasanya dia disuruh oleh dokter Fifi. Dokter Fifi kerja juga dengan dokter Richard di klinik Athena, dibuat untuk ini," kata Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra, saat dihubungi, Rabu (1/5).
"Untuk konten," tambah Dedy.
Dedy pun menjelaskan apakah konten tersebut untuk promosi klinik Athena—pada Rabu (1/5), klinik Athena menggelar grand opening.
"Bisa jadi, kita periksa juga dokter Fifi, tapi dia enggak kooperatif. Alasannya sudah diselesaikan secara kekeluargaan tapi dari pengakuan kedua terlapor ini, ada rekayasa di sana makanya kita mau panggil tapi mereka enggak mau," kata Dedy.
ADVERTISEMENT
Kendi Mengaku Dipukul Polisi
Dedy mengatakan dalam proses penyelidikan kasus dugaan pencurian itu, muncul kabar Kendi dipukul polisi untuk mengaku mencuri.
"Ya kita kan mau skala itu, tapi kan kemudian muncul masalah baru: Si kendi kita periksa kemudian muncul di status si Kendi bahwa dia dipukul oleh anggota di Polres untuk mengaku. Dipostinglah di situ juga, apa, saya belum liat ya, tapi laporan dia dengan dokter Richard seperti itu. Bahwa dia dipukul kemudian ini tulang dadanya retak," kata Dedy.
"Dokter Richard menyampaikan ke bapak Kapolres bahwasanya dia tahunya dari postingan si Kendi sendiri di WA," kata Dedy.
Dedy pun curiga. "Menurut saya enggak mungkin. Si kendi ini dia kerjanya entah OB? Seorang Kendi dia sampai cek rontgen saya rasa enggak mungkin kalau enggak ada yang mengarahkan."
"Kami kemudian dipanggil Kapolres, 'Mengapa sampai seperti ini?' Ya saya jawab, 'Saya menjamin, pastikan anggota saya tidak ada melakukan pemukulan, ndan!'."
ADVERTISEMENT
Dedy menjelaskan soal keyakinannya itu. "Karena anggota dari awal ke TKP, penangkapan, sampai pada pemeriksaan di Polres itu divideokan, kegiatan mereka. Dari video itu keliatan dari awal sampai terakhir itu ketawa-ketawa. Enggak mungkin kalau dia dipukul masih bisa ketawa dengan anggota, masih merokok, malah ditawari makan sama anggota. (Dia) makan. Kan kurang ajar namanya seperti itu."
Dedy lalu mencari tahu kebenaran soal rontgen yang dibuat Kendi. Dari penelusurannya rupanya hasil rontgen itu tidak pernah ada.
"Kami kan pihak tertuduh nih. Mereka sudah bekerja, kok malah tiba-tiba diserang balik, enggak pantas, makanya saya cari dari mana dia rontgen: Rupanya di SPH, dokter-nya enggak ada," kata Dedy.
Bisa Kena UU ITE
Dedy lalu menyinggung UU ITE.
ADVERTISEMENT
"Larinya ke UU ITE karena dari elemen masyarakat, netizen sudah banyak yang mau melaporkan dia ini. Kami persilakan saja kalau ada laporan. Saya persilakan, laporannya ke Polda (Sumbar) saja," kata Dedy.
Menurut Dedy, jika terkait UU ITE polisi bisa membuat Laporan Model A (laporan dari internal polisi yang sudah mendapat dugaan adanya tindak kriminal). Namun, ia memilih menunggu masyarakat yang melaporkan.
Dilaporkan ke Polisi
Pada 5 Mei 2024, Dedy mengatakan polisi telah menerima laporan aduan dari masyarakat terkait dugaan rekayasa kasus pencurian tersebut.
"Kami tetap lanjut kasus. Kami sudah menerima laporan polisi dari masyarakat. Kami sudah tindak lanjuti," imbuhnya.
Dijadwalkan, lanjut Dedy, Selasa (7/5), penyidik memanggil manajemen Athena Padang untuk dilakukan pemeriksaan. Untuk tahap selanjutnya, pemanggilan terhadap Richard Lee.
ADVERTISEMENT
"Termasuk dari saudara Kendi, kemudian GM, dokter Fifi. Dokter Richard Lee nanti. Kami periksa dulu manajemen Athena Padang dulu," ujarnya.
"Kalau memang bersangkutan (Richard Lee) tidak merasa ada settingan, silakan disampaikan. Makanya saat pemeriksaan awal, kami periksa itu, kami interogasi (manajemen Athena Padang) menyampaikan secara lisan itu aja bahwa sudah selesai. Bukti pendukung tidak ada," sambung Dedy.
Tanggapan Richard Lee
Richard membantah dirinya membuat rekayasa tersebut. Ia mengaku permasalahan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Tidak ada rekayasa. Semua sudah diselesaikan dengan jalur kekeluargaan," ucap Richard Lee dalam pesannya kepada awak media, Kamis (2/5).
Pria yang pernah berseteru dengan Kartika Putri ini mengaku sudah memegang surat perdamaian dari terduga pelaku. Ia berharap agar kasus ini tak dibahas dan makin melebar lagi.
ADVERTISEMENT
Pengakuan Kendi
kumparan mendapatkan video saat polisi menginterogasi Kendi. Dari rekaman, terungkap Kendi disuruh oleh dokter di Athena Padang bernama Fifi untuk melakukan rekayasa itu. Awalnya ia sempat menolak.
"Disampaikan (ke saya) nanti bikin konten, ya. Konten apa itu? Konten maling, ah enggak lah. Tenang saja, nanti aku yang tanggung jawab," begitu percakapan antara Kendi dengan si dokter yang diperagakan ulang kepada polisi.
Kemudian, Kendi mengaku disuruh untuk merekayasa bahwa ia telah mengambilkan barang yang dicuri. Momen itu juga direkam, sehingga kasus pencurian dianggap sudah selesai.
"Konten keduanya, saya mengaku sudah menyerahkan (barang yang dicuri) semuanya. Sudah direkam," sambung Kendi di dalam video.