Kasus Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang, Adakah Tembakan Peringatan?

28 November 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menunjukkan senjata yang digunakan GRO, siswa SMKN 4 Kota Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menunjukkan senjata yang digunakan GRO, siswa SMKN 4 Kota Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Polda Jateng dan Polrestabes Semarang menggelar konferensi pers pada Rabu (27/11), menjelaskan kasus tawuran di Jalan Candi Penataran Raya, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
Tawuran yang terjadi pada Minggu dini hari (24/11) tersebut merupakan rangkaian kasus tewasnya siswa SMKN 4 Kota Semarang, berinisial GRO (17 tahun). Ia tewas ditembak polisi yang bernama Aipda Robig Zaenudin, Anggota Satnarkoba Polrestabes Semarang.
Penembakan itu, menurut polisi, dilakukan dengan maksud membubarkan tawuran.
Wartawan pun bertanya kepada Kapolres Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, soal adakah tembakan peringatan yang dikeluarkan Robig? Begini jawaban Irwan:
"Nanti secara detailnya akan kelihatan. Perkembangan penyidikan terkait ini akan disampaikan beliau (Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto—duduk di samping Irwan dalam konpers)," kata Irwan.
Irwan melanjutkan, "Setelah investigasi lebih lanjut. Dalam kesempatan ini kami sampaikan bahwa anggota itu (Robig) sudah dilakukan penahanan, ditahan di Polda Jawa Tengah."
ADVERTISEMENT
Menurut Irwan, polisi memiliki rekaman CCTV penembakan. Wartawan pun bertanya, apakah rekaman itu bisa diputar?
"Nanti," jawab Irwan. "Ada video penembakannya, lengkap. Nanti akan disampaikan."
Irwan menegaskan bahwa fokus konpers ini adalah peristiwa tawuran atau kreak. "Untuk proses hukum terhadap anggota (Robig), akan di-publish oleh Polda, tapi bukan hari ini," katanya.