Kasus Pria Tendang Anak di Mal Kelapa Gading Berakhir Damai

30 April 2018 12:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Klarifikasi Jonatan soal kasus di Kelapa Gading. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Klarifikasi Jonatan soal kasus di Kelapa Gading. (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jonathan Dunan, pria yang diduga menganiaya seorang anak di area bermain Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengaku tak bermaksud melakukan perbuatan tersebut. Ia juga membantah pemberitaan viral tentang dirinya yang beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Jika berkenan saya membela diri dengan sebuah logika, apabila pada saat itu saya berniat menganiaya dengan tendangan orang dewasa seumuran saya, maka secara logika posisi anak tersebut akan telempar atau tehempas dari ayunan dan tersungkur ke depan,” ucap Jonathan di Kantor Komnas Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (30/4).
Dia menyebut apa yang dilakukannya saat itu hanyalah mengganjal ayunan agar tak kembali menabrak anaknya.
“Namun dengan bukti CCTV tersebut, tendangan yang lebih tepatnya saya sebutkan ganjalan dengan kaki hanya saya lakukan satu kali dan berakibat terhentinya laju ayunan,” sambungnya.
Menurutnya saat itu juga ibu dari anak yang bermain ayunan itu menghampirinya dan menuding Jonathan telah sengaja menendang anaknya yang sedang bermain dalam keadaan merekam.
ADVERTISEMENT
“Pada saat kejadian yang ada dalam pikiran saya kalut, panik akan kondisi anak perempuan saya. Karena itu saya ingin segera memeriksakan anak saya ke dokter. Di tengah kepanikan kondisi anak saya, pertengkaran mulutpun dapat dilerai oleh petugas keamanan Mal Kelapa Gading,” jelasnya.
Klarifikasi Jonatan soal kasus di Kelapa Gading. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Klarifikasi Jonatan soal kasus di Kelapa Gading. (Foto: Raga Imam/kumparan)
Jonathan juga mengatakan saat itu ia dengan ibu si anak yang bernama Dewi itu dapat didamaikan oleh pihak manajemen Mal Kelapa Gading secara kekeluargaan dan tidak saling melapor atau memperpanjang masalah.
Menurutnya saat itu ia telah beritikad baik untuk memeriksakan anak masing-masing ke dokter sebagai bukti pertanggung jawaban.
“Saya dan Bu Dewi meninggalkan identitas berupa KTP dan nomor HP kepada Pak Yadi, pihak manajemen Mal Kelapa Gading dan kemudian kami semua berdamai dan pulang ke rumah kami masing-masing,” kata Jonathan.
ADVERTISEMENT