Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
Kasus Remaja di Asahan Tewas Diduga Ditendang Polisi Berlanjut, Jasad Diautopsi
17 Maret 2025 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pandu Brata Syahputra (18 tahun), remaja di Kabupaten Asahan, Sumut, tewas pada Selasa (11/3). Pandu disebut-sebut tewas lantaran diduga dianiaya dengan cara ditendang oleh oknum kepolisian Polres Asahan.
ADVERTISEMENT
Kasus ini mulanya sudah diklarifikasi oleh polisi dan diklaim diterima oleh pihak keluarga. Dalam klarifikasi itu disinggung soal Pandu yang punya riwayat penyakit lambung.
Namun, pada Sabtu (15/3) kasus ini berlanjut. Pihak keluarga membuat laporan dugaan penganiayaan terhadap Pandu.
“Mereka sudah buat laporan hari Sabtu kemarin,” kata Kasi Humas Polres Asahan Iptu Anwar Sanusi saat dikonfirmasi kumparan, Senin (17/3).
“Ya begitulah, berubah pikiran dia,” jawab Sanusi merespons terkait keluarga Pandu yang sebelumnya menerima hasil klarifikasi tersebut.
Namun, Sanusi belum merinci siapa saja yang dilaporkan dalam kasus ini.
Yang pasti, kata Sanusi, laporan itu sudah diproses. Jasad Pandu juga sudah diautopsi.
“Iya (diautopsi), kemarin (Minggu, 16 Maret). Nanti kalau ada perkembangan saya kabari ya,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Penjelasan polisi soal awal mula peristiwa
Pandu sebelumnya dikejar lalu diamankan oleh polisi pada Minggu (9/3) lalu. Mulanya, polisi mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa sekitar 50 orang hendak melakukan balap liar.
Polisi pun turun ke lokasi. Mereka membubarkan kerumunan tersebut. Setelah itu, polisi pun berpatroli.
Polisi lalu memergoki Pandu dan 3 temannya berboncengan dalam 1 motor. Pandu duduk paling belakang.
Motor yang mereka kendarai pun melaju dengan kecepatan tinggi dan berjalan zigzag. Pandu pun melompat dan jatuh dari motor.
“Yang bersangkutan melompat ke arah kanan dan terjatuh telungkup ke tanah lalu Pandu Brata mencoba melarikan diri dan terjatuh lagi telungkup ke tanah,” kata dia.
“Pada saat itu ditemukan pelipis sebelah kanan terluka dan mengeluarkan darah karena jatuh,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, Pandu pun dibawa ke Polsek. Lalu, ia dites urine dinyatakan positif menggunakan narkoba. Pandu pun dijemput oleh pihak keluarga.
Belakangan diketahui, laporan masyarakat ternyata keliru. Sebab, 50 orang tersebut hendak balap lari. Bukan balap liar. Pandu juga merupakan atlet lari.
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.