Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kasus Siswa di Blitar Tewas Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru: Belum Ada Tersangka
30 September 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Polisi menerbitkan laporan model A atas kasus KAF (14 tahun), seorang siswa MTs di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, yang tewas usai dilempar kayu berpaku oleh gurunya berinisial U.
ADVERTISEMENT
"Jadi perkembangan terbaru terkait kasus dugaan penganiayaan santri oleh salah satu pengasuhnya, Polres Blitar Kota saat ini sudah menerbitkan laporan polisi model A atau laporan polisi tersebut ditentukan oleh petugas polisi itu sendiri. (Laporan ini) tanpa menunggu laporan pihak keluarga korban," ujar Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar kepada wartawan, Senin (30/9).
Saat ini, pihaknya telah memeriksa sebanyak 9 saksi, dari pihak pengasuh pondok pesantren, para santri, pihak rumah sakit, dan keluarga korban.
Samsul menyampaikan, pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan tersangka dalam kasus ini.
"Jadi untuk menentukan tersangka saat ini Polres Blitar Kota melaksanakan pemeriksaan ulang baik terhadap saksi-saksi, pemilik pondok, para ustaz, santri yang mengetahui kejadiannya tersebut, dari rumah sakit," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, polisi juga telah mengamankan balok kayu yang digunakan guru berinisial U saat melakukan pelemparan.
Sebelumnya, KAF terkena lemparan kayu berpaku oleh gurunya berinisial U karena tak segera melaksanakan salah duha. Peristiwa itu terjadi pada Minggu pagi (15/9). Kayu berpaku tersebut mengenai kepala bagian belakang korban.
"Karena santri tersebut tidak segera meninggalkan mainnya kemudian ustaz tersebut mengambil kayu dan dilemparkan ke santri tersebut. Kebetulan pada saat itu korban lewat, akhirnya korban itu lewat dan mengenai kepala bagian belakang, kayu tersebut ada pakunya," kata Samsul kepada wartawan.
Paku di kayu itu langsung dicabut dari kepala korban dan langsung tak sadarkan diri. Korban langsung dilarikan ke ke RSUD Srengat. Karena kondisinya kondisinya kritis, akhirnya korban dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri.
ADVERTISEMENT
"Ternyata sampai di sana, RS mau melakukan operasi sudah tidak berani, karena kepalanya sudah mengalami pendarahan, dan apabila dilaksanakan operasi pun, kecil sekali untuk berhasil. Akhirnya pihak RS tidak berani mengambil risiko untuk operasi, akhirnya korban meninggal dunia," ungkapnya.
Live Update