Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kasus Siswa MAN 1 Medan Dianiaya Dipaksa Minum 20 Air Liur: Ada Geng Terlibat
27 November 2023 22:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Siswa MAN 1 Medan MH (14 tahun) dianiaya oleh temannya dan alumninya pada Kamis (23/11). Selama diculik, korban dipaksa minum air liur 20 pelaku hingga dipukul berulang kali.
ADVERTISEMENT
Ibu korban, Khairani Anwar, mengatakan, ada keterlibatan geng dalam penculikan tersebut. Bahkan, para pelaku juga ingin membuat tulisan di tubuh korban dengan cara menyundut benda panas.
“Jadi mau dibentuk (sundutannya) huruf PA. Kalau enggak salah mau nulis ‘Parman’. Nama geng sepertinya,” kata Khairani saat ditemui kumparan di Rumah Tahfizh Anwar Saadah pada Senin (27/11).
Menurut Khairani, geng Parman salah sasaran. Mereka hendak mengincar teman anaknya bernama Viki yang diduga tergabung dalam kelompok lain.
“Jadi mereka sebenernya menargetkan teman anak saya. Namanya Viki, siswa SMA 6. Mereka pernah lihat anak saya main sama Viki. Dikira anak saya ini gabung geng SMA 6. Itu kan musuh kita, gitulah ceritanya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Jadi anak saya diminta menghadirkan temannya, entah mau disiksa mau gimana enggak tahu. Tapi anak saya enggak mau, dia mau melindungi temannya. Jadinya anak saya yang disiksa,” jelasnya.
Kepala Sekolah Sesalkan
MAN 1 Medan telah merespons kasus ini. Mereka menyesalkan insiden ini.
“Kita menyesalkan kejadian ini jadi satu peristiwa. Hingga kami juga prihatin, kami juga datang ke rumah untuk melihat kondisi dan bertemu orang tuanya,” kata Kepala Sekolah MAN 1 Reza Faisal.
“Kami sama orang tua menyampaikan apabila diperlukan info tentang ini semua, yang bisa kami kasih, kasih,” jelasnya.
Terkait keterlibatan siswanya, Reza mengaku akan membentuk tim untuk membantu menelusuri kejadian itu. Termasuk siapa saja yang terlibat.
Pihak sekolah juga gerak cepat melakukan sosialisasi untuk menghindari hal serupa.
ADVERTISEMENT
“Kemudian di internal jadi dari kemarin sudah melakukan beberapa pembinaan kepada siswa dengan hadirkan TNI, ikatan alumni, kemudian Kabid Pendidikan Madrasah Sumut. Untuk menyampaikan ke anak bahwa dilarang mengikuti kegiatan di luar yang bergeng-geng-an. Kemudian juga enggak dibenarkan kekerasan, bullying di dalam sekolah madrasah,” tegasnya.
Kemenag Akan Beri Sanksi
Sementara Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumut Ahmad Qosbi menyebut, pihaknya akan berdiskusi kasus ini termasuk mempertimbangkan adanya sanksi.
“Tim nanti yang merumuskan (sanksi dan sebagainya kepada pihak sekolah. Dan dari internal kami membentuk tim pengawasan di setiap madrasah,” kata Ahmad melalui pesan singkat.