Kasus Siswi SMK Curi Uang Sajen Demi Tunggakan SPP Diselesaikan Musyawarah

Bunga-bungan untuk tradisi Sajen di tempat Peribadatan Bali, Rabu (10/10/2018). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan

Polisi berusaha menyelesaikan kasus siswi SMK yang mencuri uang sesari atau sesajen di kotak Pura Dalem, Banjar Pujung, Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali, secara musyawarah atau kekeluargaan.

Ada pun pertimbangan polisi adalah alasan siswi tersebut mencuri karena terpaksa dan demi membayar uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) alias uang sekolah yang menunggak.

Nilai kerugian pura sekitar Rp 200 ribu dan anak tersebut hidup hanya bergantung pada kakeknya. Ayah dan ibunya telah cerai saat usianya 4 tahun.

"Karena ini masih anak sekolah dan di bawah umur dan nilai (uang) yang diambil segitu. Kami sekarang sedang upayakan untuk koordinasi dengan pihak penyuluh agar masalah ini bisa diselesaikan secara musyawarah dan damai," kata Kapolsek Tegalalang AKP I Ketut Sudita saat dihubungi, Rabu (22/6).

Kasus pencurian yang dilakukan siswi yang masih duduk di kelas 11 ini terungkap atas laporan dari pihak Pura Dalem, pada Senin (20/6) sekitar pukul 12.30 WITA lalu.

Saat itu, pengembon pura menemukan kotak sesari sudah dalam keadaan pecah. Uang sesari di dalam kotak telah raib. Pengembon pura lalu memeriksa rekaman CCTV.

Dalam rekaman tersebut, tampak seorang remaja perempuan memecahkan kotak dan mengambil uang sesari. Pihak pura akhirnya melapor ke polisi.

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi mendeteksi perempuan dalam rekaman CCTV tersebut adalah siswi tersebut. Polisi lalu mendatangi rumah siswi di Kecamatan Tampaksiring. Saat ditemui polisi, siswi itu mengakui telah mencuri uang sesari.

"Yang bersangkutan mengakui perbuatannya mengambil uang sesari yang ada di kotak kaca Pura Dalem dengan cara memecahkan kaca kotak sesari," katanya.