Kata BPPTKG soal Heboh Foto Gundukan Hitam di Gunung Merapi

2 Februari 2021 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gundukan hitam di Merapi merupakan material vulkanik yang terbawa oleh awan panas guguran. Foto: BPPTKG
zoom-in-whitePerbesar
Gundukan hitam di Merapi merupakan material vulkanik yang terbawa oleh awan panas guguran. Foto: BPPTKG
ADVERTISEMENT
Foto gundukan berwarna hitam di lereng Gunung Merapi membuat heboh. Foto tersebut tersebar di sejumlah media sosial dan ramai diperbincangkan netizen.
ADVERTISEMENT
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menegaskan foto gundukan berwarna hitam di lereng Gunung Merapi bukan kubah lava baru.
"Menegaskan bahwa material (gundukan) hitam yang terlihat bukan kubah lava baru," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/1).
Berdasarkan hasil observasi, lanjut Hanik, gundukan tersebut tidak berpijar, tidak mengeluarkan asap, dan tidak memiliki rekahan.
"Kami simpulkan material tersebut adalah material vulkanik yang terbawa oleh aliran awan panas guguran," ujarnya.
Hingga saat ini, kubah lava Gunung Merapi berada di atas Lava 1997. Kubah lava itu, disebut sebagai kubah lava 2021. Volume kubah lava 2021 sendiri sempat mencapai 157 meter kubik dan kemudian menurun menjadi 62 ribu meter kubik akibat aktivitas guguran dan awan panas.
ADVERTISEMENT
"Volume kubah lava mencapai 157.000 m3 pada tanggal 25 Januari 2021. Pada tanggal 28 Januari 2021, volume kubah lava menurun menjadi sebesar 62.000 m3 atau berkurang sebanyak 82.000 m3 akibat aktivitas guguran dan awan panas," terang Hanik.
Lanjutnya, usai 27 Januari 2021, laju pertumbuhan kubah lava 2021 adalah 4 ribu sampai 5 ribu meter kubik jumlah tersebut relatif kecil.
"Laju pertumbuhan kubah lava ini relatif kecil dibandingkan kecepatan pertumbuhan kubah lava rata-rata Gunung Merapi yaitu sebesar 20.000 m3/hari," katanya.
Hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan status Merapi pada tingkat Siaga (Level III). Rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak Merapi.
ADVERTISEMENT
Sementara lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif diperkirakan dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.