Kata Dokter soal Tak Ada Susu di MBG: Kalau Ada Protein Hewani Lain, Tak Masalah

8 Januari 2025 18:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembagian Makan Bergizi Gratis di SDN 193 Caringin, Sukajadi, Bandung, pada Senin (6/1/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pembagian Makan Bergizi Gratis di SDN 193 Caringin, Sukajadi, Bandung, pada Senin (6/1/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Sempat ramai dibicarakan tak ada susu di menu Makan Bergizi Gratis yang dibagikan ke siswa di berbagai kota di Indonesia. Lantas bagaimana pendapat ahli terkait ini?
ADVERTISEMENT
"Justru kita sekarang mengutamakan makanan sehat seimbang," kata DR Dr Tan Shot Yen, Medical Influencer PB IDI, dalam diskusi daring, Rabu (8/1).
Menurutnya, susu bukan lagi komponen wajib di menu sehat. Sebab, kandungan protein susu bisa tergantikan.
"Susu bagian protein hewani kalau ada protein yang lebih berkualitas dan tersedia di masyarakat, tak masalah, kenapa tidak?" tuturnya.
Ia menambahkan, misal bila sudah ada lauk dengan protein tinggi seperti ayam hingga telur, susu menjadi bisa diindahkan.
"Kita sudah tak ada lagi di Orde Lama yang menganut 4 sehat 5 sempurna," kata dia.
Kepala Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, angkat bicara soal tak adanya menu susu di beberapa sekolah.
ADVERTISEMENT
Hasan menjelaskan susu merupakan menu yang tidak diwajibkan setiap hari. Pemberian susu, kata dia, tergantung dari wilayah masing-masing.
"Susu kan tidak diwajibkan setiap hari, jadi itu tergantung daerahnya," ujar Hasan saat dihubungi, Senin (6/1).
Hasan menambahkan bahwa pemberian susu minimal seminggu satu kali. Karena, kata dia, suplai susu di setiap daerah belum merata.
"Paling sedikit itu seminggu sekali, tidak wajib susu tuh bukan menu wajib, karena suplai susu kan belum merata di setiap daerah," ucapnya.