Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Soal pelaksanaan Salat Id itu kan yang menentukan aman dan tidaknya satu zona itu kan petugas Gugus Tugas, nah jadi MUI itu hanya memberikan bimbingan tata cara ibadahnya. Nah, jadi kalau tadi itu ada ODP dan sebagainya gitu ya, kita kan nggak tau itu," kata Rafani melalui sambungan telepon, Sabtu (25/7).
Rafani menambahkan, pihaknya sudah mengeluarkan protokol pelaksanaan salat Id. Protokol itu satu paket dengan tata cara kurban. Pada pelaksanaan salat Id, menurut dia, intinya petugas harus menyiapkan sistem jaga jarak hingga penyediaan disinfektan. Anak-anak serta lansia pun diimbau tak mengikuti salat Id.
"Kemudian lansia yang sudah benar-benar sepuh dianjurkan tak pergi ke lapangan, kemudian di lapang menyediakan disinfektan, terus menyediakan alat pengukur suhu," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Tapi itu ditekankan betul yang petugas pengukur suhu tuh artinya kalau ada didapat jemaah yang panasnya mencapai 37,5 celsius, nah itu udah harus ketat dicegah," lanjut dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar, Berli Hamdani, tidak memberikan keterangan rinci. Akan tetapi, menurut dia, ODP dan PDP semestinya sudah dites swab untuk ditentukan apakah terkonfirmasi positif ataukah tidak.
"Kalau dibahas mungkin panjang, ya. Karena seharusnya semua ODP-PDP sudah di-swab untuk memastikan apakah positif (maka otomatis masuk kategori positif atau konfirmasi) dan kalau negatif (otomatis masuk di suspek atau probable)," kata dia.
Apabila dinyatakan positif maka harus menjalani perawatan dan isolasi sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Selain itu, Berli mengimbau, agar masyarakat jujur dan jangan menutupi kondisi mereka agar tidak terjadi penularan yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
"Semuanya kembali kepada kejujuran dan kepedulian. Kalau tidak jujur apalagi tidak peduli, maka dengan seksama beliau sudah membuat klaster baru penularan penyakit," ucapnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona