Kata Pj Gubernur soal WNA Bikin Pabrik Narkoba hingga Kantor Penipuan di Bali

24 Juli 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjabat Gubernur (PJ) Bali Sang Made Mahendra Jaya di Kota Denpasar, Bali, Rabu (24/7/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penjabat Gubernur (PJ) Bali Sang Made Mahendra Jaya di Kota Denpasar, Bali, Rabu (24/7/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Ratusan warga negara asing (WNA) ditangkap lantaran nekat membuka pabrik narkoba, kantor E-commerce, dan penipuan online di sejumlah vila di Bali sepanjang 2024.
ADVERTISEMENT
Penjabat Gubernur (PJ) Bali Sang Made Mahendra Jaya ogah disebut pengawasan terhadap orang asing lemah. Menurutnya, kasus ini terungkap berkat pengawasan orang asing meningkat.
"Enggak, pengawasan enggak (kurang), pengawasan terus berlangsung," kata dia di Kota Denpasar, Bali, Rabu (24/7).
Mahendra menilai WNA berbuat tindakan kriminal tidak bisa dihindari.
Hal ini justru menjadi peringatan bagi pemerintah dan warga setempat peduli terhadap lingkungan sekitar.
"Kita bayangkan apabila tidak terungkap berapa orang korbannya nanti yang mengkonsumsi narkoba tersebut. Tentu ini juga warning kita bukan hanya pemerintah, tapi juga masyarakat untuk peduli dengan lingkungan sekitar," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Mabes Polri menggerebek pabrik narkoba di Desa Tibubeneng, Kabupaten Badung, Bali pada Kamis (2/5). Polisi turut mengamankan WN Ukraina berinisial IV dan MV, WN Rusia berinisial KK dan WNI berinisial LM.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Imigrasi mengungkap 103 WNA yang ditangkap di sebuah vila di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Rabu (26/6) pukul 17.00 WITA. Mereka merupakan pelaku penipuan atau scam online.
Pada Kamis (11/7), Imigrasi kembali menangkap 10 WN China diduga membuka kantor e-commerce ilegal di sebuah vila di wilayah Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Kamis, (11/7). Mereka menjual berbagai jenis barang dan jasa. Mulai dari pulsa elektronik, token listrik, hingga peralatan rumah tangga.
BNN kemudian menangkap ahli kimia berkebangsaan Filipina berinisial DAS (28) di sebuah vila yang berada di kawasan Keliki Kawan Payangan, Gianyar, Bali, Kamis (18/7) pukul 16.00 WITA
DAS bersama ibunya berinsial PMS dan adiknya DOS membangun pabrik narkotika golongan I jenis N,N-Dimethyltryptamine (DMT). Pabrik DMT ini merupakan pabrik pertama di Indonesia.
ADVERTISEMENT