Kata Polda Sumut soal Pendemo Ngaku Keluarganya Diintimidasi Polisi

28 Maret 2024 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi. Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi. Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Sumut merespons soal pengakuan seorang pendemo bernama Roganda Simanjuntak yang keluarganya diduga diintimidasi oleh personel Polres Toba. Polda Sumut memastikan pihaknya bekerja secara profesional.
ADVERTISEMENT
Roganda sebelumnya berdemo di Polda Sumut di Medan menuntut agar Ketua Komunitas Masyarakat Adat (MA) Umbak Siallagan, Sorbatua Siallagan (65 tahun), dilepas. Sorbatua diduga terlibat perusakan dan penebangan eucalyptus milik PT Toba Pulp Lestari.
“Polisi bekerja profesional,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi Kamis (28/3).
Hadi tidak membantah ataupun membenarkan apakah orang yang mengintimidasi keluarga Roganda di Kecamatan Balige, Toba, adalah personel Polres Toba. Kata Hadi, laporkan saja.
“Silakan laporkan bawa fakta-faktanya jika ada intimidasi, ada mekanismenya silakan gunakan itu,” sambungnya.
Massa yang demo di Polda Sumut membubarkan diri, Rabu (27/3/2024). Foto: Tri Vosa Fabiola Ginting/kumparan
Cerita Roganda
Roganda bercerita, anak dan istrinya di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, didatangi oleh empat orang pria yang mengaku dari Polres Toba. Lalu meneriakkan ‘woi’.
ADVERTISEMENT
“Tadi saya negosiasi (untuk melepaskan massa yang ditarik polisi), HP ditinggal ternyata istri saya nelepon terus,” kata Roganda di lokasi.
“Istri memberi tahu jam setengah 4 tadi ada mengaku polisi datang ke rumah dengan nada tinggi, mana Roganda Simanjuntak,” sambungnya.
Kata Roganda, saat itu istrinya kaget dan tak mau membukakan pintu. Ia hanya menjawab dari jendela.
“10 menitan (intimidasinya). Saat itu istri saya enggak buka pintu, ngomong dari jendela,” jelasnya.
Karena tak mendapat jawaban, empat orang pria itu pun pergi meninggalkan lokasi.