Kata Taiwan soal Tren #kaburajadulu: Peluang Terbuka untuk Pekerja RI

21 Februari 2025 18:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) Bruce Hung. Foto: Nadia Jovita Injilia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) Bruce Hung. Foto: Nadia Jovita Injilia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
#kaburajadulu menjadi pembicaraan hangat khususnya di media sosial sebagai bentuk keresahan dan protes masyarakat atas kinerja pemerintah. Bahkan, tidak sedikit diaspora Indonesia yang membagikan kisah mengenai keputusan mereka memilih berkarier di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Menanggapi tren #kaburajadulu Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO), Bruce Hong, mengatakan kesempatan terbuka untuk warga Indonesia yang ingin bekerja atau menempuh pendidikan di Taiwan.
"Mereka menginginkan kehidupan yang lebih baik, saya tahu. Tentu saja kami sangat menyambut. Tapi itu adalah keputusan pemerintah dan warga negara, dan Taiwan adalah pulau dengan berbagai kesempatan. Kami tentu menyambut pekerja dan mahasiswa Indonesia," kata Bruce di Midaz Senayan, Jakarta, Jumat (21/2).
Bruce mencontohkan, pekerja caretaker asal Indonesia sangat membantu ketika Taiwan dilanda gempa beberapa tahun yang lalu.
"Sehingga warga di Taiwan memiliki kesan yang baik terhadap Indonesia, begitu pula sebaliknya. Indonesia memiliki image yang baik di Taiwan," ujarnya.
Bruce mengatakan, Taiwan menerima pekerja Indonesia untuk semua sektor mulai dari pekerja medis hingga konstruksi. Apalagi, ada sekitar 400 ribu pekerja Indonesia yang bekerja di Taiwan.
ADVERTISEMENT
"Itu adalah jumlah yang besar karena Taiwan adalah pulau kecil yang hanya memiliki 23 juta penduduk," ungkapnya.
Hal lain yang membuat Taiwan menerima pekerja Indonesia karena Taiwan juga tengah mengalami ageing population, yang menyebabkan jumlah pekerja di usia produktif berkurang.
"Negara anda [populasinya] sangat muda. Dan Taiwan seperti Jepang dan Korea Selatan mengalami ageing population. Sehingga kami sangat menerima pekerja dan mahasiswa Indonesia," pungkasnya.