Kawasan Besar di Gaza Direbut Israel, 23 Warga Dibantai

10 April 2025 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina memeriksa lokasi yang terkena serangan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Senin (7/4/2025). Foto: Abdel Kareem Hana/AP PHOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina memeriksa lokasi yang terkena serangan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Senin (7/4/2025). Foto: Abdel Kareem Hana/AP PHOTO
ADVERTISEMENT
Serangan hingga pembantaian Israel di Gaza usai gencatan senjata terus berlanjut sampai Rabu (9/4). Israel kemudian mengumumkan telah merebut kawasan besar di Gaza.
ADVERTISEMENT
Lewat keterangan resmi, Militer Israel menyatakan wilayah Palestina kini semakin kecil dan terisolasi. Saat bersamaan serangan teranyar Israel ke bangunan sipil di Gaza menewaskan 23 orang.
Pengumuman mengenai perebutan wilayah Gaza dari tangan Palestina disampaikan Menhan Israel, Israel Katz. Pada Rabu waktu setempat Katz berada di koridor Morag yang berada di antara Rafah dan Khan Younis di sebelah selatan Gaza.
Warga Palestina memeriksa lokasi yang terkena serangan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Senin (7/4/2025). Foto: Abdel Kareem Hana/AP PHOTO
“Area besar sudah direbut dan ini menambah zona keamanan Israel dan membuat Gaza makin kecil dan terisolasi,” ucap Katz seperti dikutip dari AFP.
“Israel akan terus meningkatkan tekanan ke Gaza sampai semua sandera bebas dan Hamas kalah,” sambung dia.
Terpisah, badan pertahanan sipil Gaza mengatakan, serangan Israel yang menewaskan 23 orang itu, mayoritas korban jiwa adalah anak-anak dan perempuan.
ADVERTISEMENT
Keterangan badan pertahanan tersebut bertolak belakang dengan klaim Israel. Mereka menyebut serangan ke Gaza City semata menargetkan milisi senior Hamas.
Jubir pertahanan sipil Gaza Mahmud Bassal mengkhawatirkan korban jiwa serangan Israel ke Gaza City akan akan bertambah.
“Masih ada warga terperangkap di bawah puing-puing,” ucap Bassal.
Kendati wilayah milik Palestina di Gaza makin kecil, perjuangan rakyat dan otoritas setempat mendapat angin segar. Kekuatan besar di Eropa, Prancis, menyatakan akan mengakui kedaulatan Palestina.
Sedangkan Hamas menekankan terbuka dengan berbagai opsi gencatan senjata. Terakhir kali gencatan senjata Gaza berakhir pada 18 Maret 2025, langsung diikuti serangan Israel yang menewaskan ribuan orang.