Kazakhstan Ubah Aksara Resmi dari Cyrillic Jadi Latin

27 Oktober 2017 18:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Kazakhstan Nazarbayev (Foto: Maxim Shemetov/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Kazakhstan Nazarbayev (Foto: Maxim Shemetov/Reuters)
ADVERTISEMENT
Presiden Kazakhstan memerintahkan pemerintahnya untuk menggunakan huruf Latin sebagai aksara resmi negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kazakhstan menggunakan huruf Cyrillic. Aksara tersebut digunakan di Rusia dan beberapa negara pecahan Uni Soviet.
Perubahan aksara resmi negara akan dilakukan secara bertahap. Diharapkan, pada 2025 mendatang proses tersebut rampung seluruhnya.
Keterangan Kementerian Luar Negeri Kazakhstan menyebut perubahan dilakukan untuk memfasilitasi pembangunan.
"(Aksara Latin) digunakan kurang lebih 70 persen negara di seluruh dunia dan menjadikannya sebagai hal penting dalam berkomunikasi, terutama dalah hal teknologi, bisnis, ilmu pengetahuan, dan edukasi," sebut pernyataan Kemlu Kazakhstan seperti dikutip dari AFP, Jumat (27/10).
Kazakhstan merupakan negara yang menggunakan bahasa Kazakh sebagai bahasa resmi. Oleh sebab itu, mereka memodifikasi sejumlah aksara Cyrillic sesuai kebutuhannya.
Perubahan aksara ini memunculkan indikasi mengenai hubungan antara Kazakhstan dan 'saudara' dan sekutu dekatnya, Rusia.
Ilustrasi cyrillic (Foto: Dok. Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cyrillic (Foto: Dok. Wikimedia)
Hal ini dipicu pernyataan kontroversial Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2014 lalu. ketika itu, dia menyebut Kazakhstan adalah bagian dari Rusia yang lebih besar atau Greater Rusia.
ADVERTISEMENT
Komentar itu, jelas membuat kaum nasionalis negara itu marah besar dan mulai mendesak pemerintah menjaga jarak dengan Rusia.