Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
KBRI Beijing-Mongolia Gelar Resepsi Diplomatik dengan Pejabat Tinggi Mongolia
12 Desember 2024 23:47 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
KBRI Beijing merangkap Mongolia untuk pertama kalinya setelah pandemi Covid-19 menggelar Resepsi Diplomatik dalam rangka HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Best Western Tuushin Hotel, Ulan Bator, Mongolia.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut turut dihadiri langsung pejabat tinggi Mongolia, termasuk Anggota Parlemen dan Ketua Grup Parlemen Indonesia-Mongolia, Mr. Lkhagvasürengiin Soronzonbold selaku tamu kehormatan.
Dalam sambutannya, Dubes Djauhari Oratmangun membeberkan kembali pencapaian Indonesia di tingkat global, seperti keberhasilan Presidensi G20 pada 2022 dan Keketuaan ASEAN pada 2023. Kedua agenda internasional itu mencerminkan komitmen Indonesia dalam memajukan kepentingan negara berkembang dan mendorong pemulihan global yang berkelanjutan.
Dubes Djauhari juga menggarisbawahi status Indonesia yang kembali sebagai negara berpenghasilan menengah atas pada 2023, berkat ketahanan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
“Pada 20 Oktober 2024, Bapak Prabowo Subianto telah dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia dan Bapak Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil President Republik Indonesia. Pemerintahan Presiden Prabowo berkomitmen mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dalam lima tahun ke depan, serta memperkuat sektor energi hijau, pertanian, dan perikanan,” kata Dubes Djauhari lewat keterangannya.
Indonesia dan Mongolia memiliki prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kaya akan sumber daya mineral. Kekuatan bersama ini membentuk dasar yang kokoh untuk meningkatkan kerja sama kedua negara. Neraca perdagangan Indonesia-Mongolia tumbuh sebesar 12,8% dari 2022 hingga 2023, mencapai 16,7 juta USD.
ADVERTISEMENT
Mr. Soronzonbold dalam sambutannya, menyebut dengan memperkuat hubungan antar kedua negara diharapkan dapat semakin meningkatkan angka perdagangan ke depannya.
“Indonesia merupakan negara yang kaya akan tradisi dan budaya, sama halnya dengan Mongolia. Oleh karena itu, Indonesia dan Mongolia harus berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama government-to-government, parliament-to-parliement dan people-to-people untuk mensejahterakan rakyat kedua negara,” ujar Mr. Soronzonbold.
Duta Besar Djauhari punya pesan khususnya kepada Warga Negara Indonesia di Mongolia. Ia mengapresiasi atas peran mereka sebagai duta bangsa yang membantu mempererat hubungan bilateral Indonesia-Mongolia.
Djauhari juga menegaskan komitmen KBRI Beijing, yang juga merangkap Mongolia, untuk terus memberikan dukungan dan pelindungan kepada seluruh WNI di Mongolia.
KBRI Beijing Bertemu Menlu Mongolia
ADVERTISEMENT
Sehari sebelumnya, pada 9 Desember 2024, Dubes Djauhari juga melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Mongolia, Ms. Battsetseg Batmunkh.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Djauhari menyampaikan pemerintahan baru menaruh perhatian khusus untuk memperkuat kolaborasi dengan negara sahabat, termasuk Mongolia. Dubes Djauhari juga menyampaikan apresiasi atas pembukaan kembali Kedubes Mongolia di Jakarta.
Dubes Djauhari dan Menlu Mongolia juga sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama yang sudah terbangun antara lain melalui saling kunjung antar pejabat tinggi, peningkatan perdagangan dan investasi serta pertukaran budaya.
Kemudian Pada 10 Desember 2024 siangnya, Dubes Djauhari juga melakukan business luncheon dengan Presiden Kamar Dagang dan Industri Mongolia untuk membuka peluang kerja sama yang lebih luas, khususnya di bidang perdagangan, sumber daya mineral, dan ekonomi hijau.
Rencana penyelenggaraan forum bisnis di kedua negara pun diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi tersebut. Acara Resepsi juga diisi dengan bersama-sama menyanyikan lagu nasional bersama Diaspora Indonesia
ADVERTISEMENT
Dalam acara itu, turut hadir Dirjen Asia Kemlu Mongolia serta perwakilan komunitas diplomatik, pebisnis, akademisi, media dan masyarakat Indonesia di Mongolia.