KBRI Den Haag Dampingi Mahasiswi Indonesia yang Diperkosa

Ilustrasi pemerkosaan. (Foto: Pixabay)

Seorang mahasiswi Indonesia menjadi korban pemerkosaan di Belanda, Sabtu (21/7). Menurut Duta Besar Indonesia untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, saat ini KBRI Den Haag tengah memberikan pendampingan terhadap korban.

"KBRI berikan support, sudah menjadi kewajiban kami," kata Wesaka Puja saat dihubungi kumparan, Selasa (24/7).

Wesaka Puja pun menambahkan bahwa saat ini mahasiswi tersebut masih dalam proses perawatan di rumah sakit, "Masih dalam perawatan," kata Wesaka Puja.

Terkait bentuk pendampingan yang dilakukan, Wesaka Puja mengatakan tidak dapat mengungkapnya. Hal tersebut dilakukan atas permintaan dari pihak keluarga.

"Mungkin tidak perlu detail. Kami hormati privasi keluarga," ujar Wesaka Puja.

Rotterdam, Belanda. (Foto: Wikimedia Commons)

Dihubungi secara terpisah, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan Bahwa Kedutaan Besar RI di Belanda sudah mendampingi korban sejak beberapa hari lalu.

Iqbal juga mengatakan KBRI akan terus memberikan pendampingan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat.

"Keluarga meminta untuk diberikan privasi dalam kasus ini. Sesuai SOP Kemlu, kami harus menjaga identitas korban," kata Iqbal, Senin (23/7).

Sebelumnya, media Belanda, NOS, melaporkan korban mengalami luka serius dan dilarikan ke rumah sakit. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 waktu setempat.

Menurut polisi, peristiwa ini terjadi ketika korban bersepeda dari stasiun sentral Rotterdam menuju rumahnya di Herman Bavinckstraat.

Tidak lama setelah korban merantai sepedanya di rumahnya, dia diserang dan diperkosa oleh pelaku. Pelaku diduga pria berusia 20-an berkulit gelap, mengenakan sweater warna hitam, dan mengendarai sepeda berwarna gelap.