Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tema yang diangkat dalam acara itu yakni 'Kokohkan Jiwa Azhari, Wariskan Islam Wasathy, Mengabdi untuk Negeri'. Acara yang digelar dengan konsep ‘Pass Through Graduation’ itu dihadiri seluruh pegawai KBRI Kairo, perwakilan organisasi internasional alumni Al-Azhar (OIAA) cabang Indonesia, Presiden PPMI dan beberapa pengusaha Indonesia di Mesir .
Dalam acara itu, Rektor Universitas Al Azhar , Ketua OIAA dan Wakil Menteri Agama RI memberikan sambutan dalam bentuk video.
Mereka mengajak para alumni Al Azhar menjaga, mempertahankan, dan menyebarkan ‘Manhaj Al-Azhar Al-Syarif”, yaitu manhaj wasathiyah (moderasi beragama) sebagai pilar untuk mengokohkan bangsa Indonesia.
Kepala Perwakilan RI Kairo/KUAI M. Aji Surya mengatakan, acara wisuda dan apresiasi prestasi mahasiswa Indonesia di Mesir ini merupakan acara tahunan yang dilaksanakan sejak 2017.
ADVERTISEMENT
Biasanya acara diselenggarakan di Al Azhar Convention Center (ACC). Akan tetapi, akibat pandemi COVID-19, acara kali ini diselenggarakan di Wisma KBRI dengan ikon ‘Merah Putih’ sebagai jati diri bangsa Indonesia dengan memperhatikan protokol kesehatan.
“Sungguh, acara wisuda dan apresiasi prestasi ini merupakan karunia yang luar biasa karena telah bertambah lagi sebanyak 233 Duta Al Azhar yang siap terjun membina umat, membawa solusi-solusi segar dan bermanfaat, yang dapat memberikan kebaikan bagi bangsa dan agama," kata Aji Surya dalam keterangannya, Rabu (28/10).
Aji Surya menambahkan, tepat 92 tahun yang lalu pemuda Indonesia berkumpul dan berikrar satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Peristiwa itu kemudian dikenal dengan Sumpah Pemuda.
“Kita tidak bisa bayangkan jika peristiwa mulia itu tidak terjadi. Akan seperti apa Indonesia sekarang? Sungguh memang pemuda adalah tonggak harapan Ibu Pertiwi. Spirit Sumpah Pemuda akan selalu relevan untuk diilhami setiap generasi muda bangsa. Dan generasi itu saat ini berada tepat di hadapan saya, telah siap sedia mengabdi untuk negeri," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Ia berharap kepada seluruh mahasiswa Indonesia yang masih menempuh studi di Mesir agar meningkatkan prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
“Tak lupa juga Masisir lainnya yang masih menempuh pendidikan di sini yang jumlahnya tak kurang dari 8.000 orang supaya terus mengukir prestasi demi masa depan bangsa. Para Masisir ini merupakan amunisi dahsyat untuk persatuan dan kemajuan Indonesia. Lebih dari cukup untuk menggetarkan Indonesia, karena Bung Karno pun hanya perlu 10 saja untuk menggoncangkan dunia. Karena itu saya yakin dan optimis, para Masisir bisa berprestasi lebih baik dari para pendahulu mereka," tutur dia.
Kemenag Minta Alumni Universitas Al Azhar Jadi Pembawa Ajaran Islam yang Ramah dan Rahmatan Lil 'Alamin
Sementara Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid meminta agar alumni Al Azhar menjadi cermin pembawa ajaran Islam yang ramah dan rahmatan lil 'alamin tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia. Nilai-nilai Islam yang dimaksud adalah tawashut, tawazun, i’tidal, dan tasamuh.
ADVERTISEMENT
“Universitas Al Azhar menjadi kiblat Islam washatiyah, yaitu agama yang dilandasi nilai-nilai tawasuth, tawazun, i’tidal, dan tasamuh yang selaras dengan prinsip moderasi beragama yang kini terus dikampanyekan oleh Kementerian Agama," kata Zainut.
Zainut menjelaskan, bangsa Indonesia sangatlah majemuk karena terdiri dari berbagai suku, ras, etnis, dan agama. Kemajemukan tersebut terjadi pada umat Islam yang tergabung dalam berbagai ormas dan kelembagaan Islam sehingga masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda baik dari segi agenda dan pola gerakannya, serta pemahaman keagamaannya.
"Penting bagi umat Islam untuk senantiasa menjaga hubungan persaudaraan yang rukun antara sesama muslim (ukhuwah Islamiyah) dan antar sesama anak bangsa (ukhuwah wathaniyah). Perbedaan umat Islam sedapat mungkin tidak sampai menimbulkan perpecahan," ucap Zainut.
Sedangkan Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Bambang Suryadi, mengatakan pencapaian akademi 170 orang lulusan Al-Azhar itu terdapat satu orang Mumtaz Ma’a Martabati Syaraf Ula, sembilan orang Mumtaz, 10 orang Jayyid Jiddan Ma’a Martabati Syaraf, 41 orang Jayyid Jiddan, 79 orang Jayyid, dan 30 orang Maqbul dan Tasfiyah.
ADVERTISEMENT
“Sebagai bentuk apresiasi prestasi yang telah dicapai dan untuk memotivasi para mahasiswa Indonesia di Mesir, KBRI bersama donatur dan OIAA cabang Indonesia memberikan hadiah laptop kepada empat orang lulusan terbaik dan uang cash dalam jumlah tertentu bagi 20 orang lulusan terbaik”, kata Bambang Suryadi.
Tercatat empat lulusan terbaik yang mendapat hadiah laptop yakni Hafash Ubaidillah dari Fakultas Syariah Wa Qanun, Jurusan Syariah Ismaliyah dengan nilai kumulatif 88,72, Mu’adzah Nurul Azizah dari Fakultas Dirasat Islamiyyah Wal-Arabiyah, Jurusan Syariah Islamiyah dengan nilai kumulatif 88,66.
Lalu Hamidatul Hasanah dari Fakultas Dirasat Islamiyyah Wal-Arabiyah, Jurusan Aqidah Wal-Falsafah dengan nilai kumulatif 87,40 dan Martha Mishbahul Munir dari Fakultas Syari’ah Wa Qanun, Jurusan Syari’ah Islamiyah dengan nilai kumulatif 87,31.
ADVERTISEMENT