Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
KBRI Moskow Buka Paviliun Produk Makanan Indonesia Pertama di Rusia
26 April 2017 23:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Semenjak dibukanya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow pada tahun 1954, untuk pertama kalinya Indonesia memiliki permanent product display bagi produk makanan dan minuman Indonesia di Food City, Moskow, Rusia. Paviliun seluas 180 meter persegi tersebut diharapkan akan menjadi tuan rumah bagi lebih dari 20 perusahaan Indonesia untuk memamerkan berbagai produk makanan unggulannya.
ADVERTISEMENT
“Setelah setahun bertugas di Rusia, saya menyadari ternyata masyarakat Rusia menyukai produk-produk makanan Indonesia, sebagaimana terlihat pada acara Festival Indonesia yang diselenggarakan tanggal 20-21 Agustus 2016 yang lalu. Semua makanan yang disajikan dalam acara festival yang baru diselenggarakan pertama kalinya itu habis terjual hanya dalam hitungan kurang dari 3 jam,” ujar Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M.Wahid Supriyadi, dalam siaran pers KBRI Moskow yang diterima kumparan (kumparan.com), Rabu (26/4).

Pendirian paviliun permanen Indonesia terealisasi berkat bantuan dari mantan Menteri Perdagangan RI, Rachmat Gobel, yang juga mendapat dukungan penuh dari Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, dan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri RI.
Hadir pada acara pembukaan tersebut diantaranya Rachmat Gobel, Helga Kumontoy selaku Manajemen Paviliun Indonesia, Delegasi Komite I DPD RI yang kebetulan sedang melakukan kunjungan kerja ke Moskow, Perwakilan Manajemen Food City, wakil dari paviliun Iran dan Pakistan serta keluarga besar KBRI Moskow.
ADVERTISEMENT

Momentum ini sejalan dengan semakin meningkatnya nilai perdagangan Indonesia-Rusia menjadi sebesar USD 2,6 miliar pada tahun ini atau meningkat 33,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Indonesia mengalami surplus USD 1,8 miliar tahun lalu dan yang menggembirakan, eskpor RI meningkat cukup tinggi 35 persen, sebesar USD 2,2 miliar.

"Setelah kerja keras selama 9 bulan, akhirnya paviliun Indonesia hadir sekaligus menjadi salah satu dari negara ASEAN pertama yang memiliki paviliun di Food City," kata Direktur Kerjasama Internasional Eurasian Business Union mewakili manajemen Food City, Alexey Khobasov, dalam sambutannya.

“Pendirian Paviliun Indonesia ini merupakan bentuk dukungan bagi upaya KBRI untuk mendorong peningkatan perdagangan kedua negara. Langkah ini dilakukan dalam rangka memperluas akses pasar ekspor Indonesia di Rusia serta negara lainnya yang memiliki paviliun di Food City”, kata Rachmat Gobel sekaligus menandai dibukanya paviliun Indonesia.
ADVERTISEMENT

Wakil dari paviliun Iran dan Pakistan yang turut hadir pada acara pembukaan paviliun juga menyampaikan keinginan dan harapan untuk dapat mengimpor produk dari Indonesia di antaranya kertas dan minyak kelapa sawit. Hal ini menjadikan Food City tidak hanya berpotensi bagi pengembangan produk Indonesia di pasar Rusia, namun juga negara-negara di sekitarnya.


