Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
KBRI Moskow Kembali Gelar Festival Indonesia
1 Agustus 2017 9:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Moskow kembali menggelar Festival Indonesia pada tanggal 4-6 Agustus 2017 mendatang. Pada festival pertama yang digelar 2016 lalu, tercatat 68 ribu orang menghadirinya.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, festival yang mengambil lokasi di salah satu taman terkenal di pusat kota Moskow itu mengambil tema "Visit Indonesia: Enjoy it's Diversity". Tujuannya adalah untuk memperkenalkan tujuan wisata daerah-daerah lain di Indonesia yang selama ini kurang dikenal.
Berbeda dengan tahun lalu, festival kali ini akan didahului dengan Business Forum pada tanggal 4 Agustus 2017 bertempat di Hotel Interncontinental, Moskow. Rencananya acara ini akan dihadiri sekitar 300 pengusaha, baik dari Rusia maupun dari Indonesia. Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita dijadwalkan akan menyampaikan keynote speech pada acara tersebut. Sore harinya jam 15.00 waktu setempat, Mendag akan secara resmi membuka Festival Indonesia ke-2 di panggung utama, Hermitage Garden.
Menurut jadwal, FestivaI Indonesia kali ini juga akan dihadiri oleh 5 gubernur, 8 bupati/wali kota serta sekitar 600 orang, yang terdiri dari kalangan bisnis/pejabat pemerintah dan para seniman dari berbagai Provinsi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Festival tahun lalu telah memberikan hasil yang nyata dilihat dari nilai perdagangan yang meningkat sekitar 33,4 persen atau sebesar 2,6 miliar dolar AS. Ekspor kita naik 45 persen dan Indonesia mengalami surplus 1,8 miliar dolar AS. Jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Indonesia pada kuartal pertama juga meningkat sebesar 77 persen menjadi sekitar 37 ribu orang atau tertinggi dibanding negara-negara lain," kata Duta Besar Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, dalam keterangan tertulisnya yang diterima kumparan (kumparan.com), Selasa (1/8).
Untuk pertama kalinya pula, Indonesia memiliki Permanent Product Display, seluas 200m2 di Food City, yang soft launching-nya telah dilakukan oleh Rachmat Gobel saat masih menjabat Menteri Perdagangan. Pada tanggal 5 Agustus 2017, Enggartiasto direncanakan akan meninjau Permanent Product Display Indonesia tersebut bersama para Kepala Daerah dan pengusaha Indonesia.
ADVERTISEMENT
Diharapkan produk makanan Indonesia yang saat ini sudah mulai dikenal di Rusia dapat mengisi kekosongan pasar yang ditinggalkan Uni Eropa senilai 13,5 miliar dolar AS, akibat tindak balasan Rusia terkait sanksi yang diterapkan AS dan negara-negara Barat.
Festival yang juga didukung Kementerian Pariwisata dan Kementerian Perdagangan ini akan diisi dengan 70 gerai yang akan memajang produk Indonesia, terutama UKM, kopi, tekstil, pakaian, kerajinan tangan, souvenir, dan lainnya. Ini merupakan peningkatan lebih dari 100 persen dibandingkan tahun lalu, yang hanya berjumlah 30 gerai.
Untuk mengakomodasi kepentingan bisnis, panitia telah menyediakan tempat business matching bagi para pengusaha Indonesia dan Rusia untuk dapat melakukan one-on-one meeting selama berlangsungnya tiga hari Festival Indonesia.
ADVERTISEMENT
Festival juga akan diramaikan dengan pertunjukkan kesenian dan budaya dari berbagai daerah. Selain itu, grup Jazz Legendaris Indonesia ‘Krakatau’ akan tampil di panggung utama pada tanggal 6 Agustus 2017.
Pertunjukkan wayang Kulit dengan Dalang Dr. Eddy Pursubaryanto dari UGM akan tampil dalam bentuk lokakarya. Pertunjukkan di panggung utama pada akhir acara itu nantinya akan diiringi para penabuh gamelan yang sekitar 50 persen Warga Rusia.
Sehari sebelum pembukaan resmi festival atau pada tanggal 3 Agustus 2017, juga akan diselenggarakan 'Indonesia-Russia Business Forum ke-2' yang akan dihadiri Mendag. Seminar dimaksud untuk membuka wawasan masyarakat Rusia bahwa minyak kelapa sawit aman dikonsumsi, sebagaimana minyak nabati lainnya. Ekspor kelapa sawit dari Indonesia merupakan ekspor kedua terbesar di Rusia setelah peralatan mesin dan laboratorium.
ADVERTISEMENT