Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington, Selandia Baru, masih terus memantau warganya usai peristiwa penembakan dua masjid di Christchurch pada Jumat (15/3) siang. Setidaknya, ada enam WNI yang diketahui berada di Masjid Al-Noor, salah satu masjid yang menjadi sasaran penembakan, dan tengah menunaikan salat Jumat.
ADVERTISEMENT
Dari 6 WNI yang ada saat penembakan, lima orang di antaranya telah melapor ke KBRI Wellington dalam keadaan selamat.
"Sementara satu orang atas nama Muhammad Abdul Hamid masih belum diketahui keberadaannya," tulis pernyataan KBRI Wellington, Jumat (15/3).
Sementara itu, dua WNI yang selamat turut menjadi korban penembakan dan masih dirawat di rumah sakit setempat. Kedua korban adalah ayah dan anak.
"Kondisi sang ayah atas nama Zulfirmansyah masih kritis dan dirawat di ICU RS Christchurch Public Hospital. Sementara anaknya dalam keadaan yang lebih stabil," lanjutnya.
KBRI Wellington mengingatkan seluruh WNI di Selandia Baru untuk tetap tenang dan waspada. Pihaknya juga terus memantau keadaan di sekitar lokasi kejadian, dan menyiapkan bantuan kekonsuleran ke Christchurch.
ADVERTISEMENT
"WNI di Christchurch serta sejumlah kota lain yang informasinya terdaftar di KBRI Wellington telah dihubungi untuk diketahui keadaannya. KBRI Wellington tetap membuka nomor hotline dengan nomor +64211950980, +6421366754, dan +64223812065," tutupnya.
Sejauh ini, pemerintah Selandia Baru menyatakan ada 49 korban meninggal dunia, dan puluhan orang lainnya luka-luka. Otoritas setempat juga masih menutup bandara di Christchurch demi alasan keamanan.
Polisi juga telah menangkap empat orang pelaku, yaitu 3 pria dan 1 wanita, di mana satu orang merupakan warga negara Australia bernama Brenton Tarrant (28).
Live Update