KDM Hapus Anggaran Baju Dinas, Bangun SMK dan Jalur Puncak II Jadi Prioritas

16 Februari 2025 12:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalur puncak terpantau lengang pada Pagi hari 1 Januari 2025 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jalur puncak terpantau lengang pada Pagi hari 1 Januari 2025 Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan kebijakan efisiensi belanja dan pelaksanaan APBN dan APBD dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Termasuk perjalanan dinas yang dipangkas sebesar 50 persen.
ADVERTISEMENT
Mengikuti instruksi presiden, Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi bakal menghapus anggaran perjalanan dinas keluar negeri menjadi Rp 0. Begitu pula dengan anggaran baju dinas milik pria yang dibiasa dipanggil KDM (Kang Dedi Mulyadi) itu.
“Sebelum menjabat sudah melakukan perhitungan pembiayaan pembangunan di Jawa Barat. Saya akan membeberkan contoh, anggaran untuk baju dinas saya dihapus, anggaran perjalanan dinas luar negeri saya Rp 1,5 miliar (menjadi) Rp 0,” kata Dedi usai melakukan pemeriksaan kesehatan di Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2).
“(Sementara) perjalanan dalam negeri saya hanya disisakan sekitar Rp 700 (juta) dari Rp 1,8 M,” tambah dia.
Dedi mengatakan, ada sekitar Rp 5 triliun dari total perubahan anggaran yang nantinya akan dialihkan untuk pembangunan infrastruktur. Seperti jalan raya, sekolah, dan irigasi.
Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi kunjungi SMPN 4 Karawang. Foto: kumparan
“Total sudah Rp 5 triliun yang kami persiapkan di perubahan anggaran nanti dan itu akan kami fokuskan untuk nanti, membangun RKB (Rumah Kreatif BUMN), baru untuk (pembangunan) SMA dan SMK,” kata dia.
ADVERTISEMENT
“(Selain itu) membangun jalan lintas dari mulai Parung Panjang, Jalan Puncak 2, jalan penghubung Sukabumi (ke) Pangandaran. Ini akan menjadi prioritas kita,” tutur Dedi.
Selain pembangunan irigasi, Dedi melanjutkan, dana tersebut juga akan dipakai buat kemajuan pelayanan kesehatan di Jawa Barat.
“Ini akan menjadi fokus mengintegrasikan pelayanan kesehatan jadi mulai rumah sakit rujukan sampai puskesmas pembantu,” pungkasnya.