Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
KDRT dan Curiga Istri Selingkuh Jadi Alasan Panca Habisi Nyawa 4 Anaknya
29 Mei 2024 15:45 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Panca Darmansyah (41) tega membunuh 4 anak kandungnya yang masih kecil. Pemantiknya adalah pertengkaran, KDRT, hingga rasa cemburu terhadap istrinya, Devi Manisha.
ADVERTISEMENT
Dalam dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) membeberkan hubungan Panca dan Devi yang sering tidak harmonis. Penyebabnya, Panca kerap melakukan KDRT kepada Devi.
“Terdakwa [Panca] melakukan kekerasan fisik kepada saksi Devi Manisha karena terdakwa yang cemburuan dan terlalu posesif kepada saksi Devi Manisha, di mana terdakwa bekerja di rumah membuka servis alat-alat elektronik sambil mengasuh anak-anak, sedangkan saksi Devi Manisha bekerja sebagai tenant relation di Apartemen Kemang, kata Jaksa saat membacakan dakwaannya di PN Jakarta Selatan, Rabu (29/5).
Bahkan pada suatu momen, Devi meminta kepada adiknya bernama Kurniawan Haryono untuk dijemput dan dibawa pulang ke rumah orang tua. Guna menenangkan diri dari sifat Panca yang cemburuan.
“Setelah saksi Devi Manisha berada di rumah orangtuanya, tidak beberapa lama Terdakwa datang ke rumah orang tua saksi Devi Manisha dengan membawa keempat orang anaknya meminta saksi Devi Manisha untuk pulang, namun saksi Devi Manisha menolak untuk pulang sehingga terjadi pertengkaran dan cekcok mulut antara Terdakwa dengan saksi Devi Manisha,” jelas Jaksa.
ADVERTISEMENT
Panca tidak berhasil membawa pulang empat anaknya. Namun pada malam harinya, anak-anak mereka membutuhkan susu tapi ada di kontrakan mereka di Jagakarsa. Devi Manisha kemudian memutuskan pulang ke rumah kontrakan bersama Panca dan empat anaknya.
Sehari setelahnya pada tanggal 2 Desember 2023, setelah melaksanakan salat subuh, Devi Manisha terbaring bersandar di tempat tidur yang kemudian dihampiri Panca sambil menyisir rambut Devi. Di situ kemudian kembali cekcok dan keluar kata umpatan dari Devi.
“Terdakwa yang kesal dan emosi mendengar kata kata umpatan tersebut kemudian terdakwa memegang kepala Saksi Devi Manisha lalu membenturkan ke tempat tidur, selanjutnya saksi Devi Manisha berteriak minta tolong sambil turun dari tempat tidur namun karena merasa pusing saksi Devi Manisha terjatuh, kemudian terdakwa kembali menghampiri saksi Devi Manisha dan menindih tubuh saksi Devi Manis lalu terdakwa kembali membenturkan kepala saksi Devi Manisha ke lantai kamar berulang kali,” kata Jaksa.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian tersebut, Devi sempat dirawat di rumah sakit. Dia juga kemudian mengadu ke sang adik. Namun KDRT itu diselesaikan secara kekeluargaan dengan difasilitasi RT setempat.
Puncak cekcok keduanya yang berujung maut untuk 4 anaknya adalah pada 3 November 2023, saat Devi dirawat di RSUD Pasar Minggu.
Kala itu, Panca membuka laptop dan berselancar di akun instagram milik Devi Manisha. Panca kemudian menemukan percakapan beserta foto-foto yang dikirim Devi Manisha pada laki-laki lain.
“Kemudian sekira pukul 08.00 WIB, Terdakwa mengirimkan voice note melalui WhatsApp Devi yang pada intinya terdakwa mengetahui perselingkuhan tersebut dan akan menyimpannya sebagai bukti namun saksi Devi Manisha membalas pesan Terdakwa dengan mengatakan ‘siap siap aja kamu ditahan’. Setelah itu saksi Devi Manisha memblokir kontak WhatsApp Terdakwa dan atas sikap saksi Devi Manisha tersebut membuat Terdakwa merencanakan untuk membunuh keempat orang anaknya sekaligus bunuh diri karena menganggap saksi Devi Manisha sudah tidak benar sebagai seorang istri dan ibu,” lanjut Jaksa.
ADVERTISEMENT
Rencana menghabisi keempat anaknya itu benar dilakukan Panca. Dia membunuh 4 anaknya secara bergiliran, yang diakhiri percobaan bunuh diri.
Panca sempat mendokumentasikan aksi pembunuhan yang dilakukan lalu dikirimkan kepada Devi.
“Bahwa setelah keempat anak Terdakwa telah meninggal dunia kemudian terdakwa memvideokan anak-anaknya menggunakan handphone sambil mengatakan ‘anak-anak sekarang sudah gak ada sekarang gantian giliran saya’ lalu Terdakwa menutup pintu kamar dan menuju ke dapur mengambil pisau kemudian Terdakwa ke depan kamar mandi dengan melepaskan seluruh pakaiannya untuk melakukan bunuh diri,” kata Jaksa.
Panca mencoba bunuh diri dengan memotong urat nadi tangan sebelah kiri. Darahnya lalu digunakan Panca untuk menulis pesan kepada Devi: ‘Puas Bunda, Thanks For All’. Namun berkali-kali mencoba bunuh diri, Panca tak kunjung tewas.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya ia diselamatkan oleh para tetangga yang mencium bau menyengat dari dalam rumah.
Atas perbuatannya, Panca Darmansyah didakwa berlapis: Pasal 340 KUHP; kedua, Pasal 338 KUHP; ketiga, Pasal 76 C jo 80 Ayat (4) UU RI No.35 Tahun 2014 tentang tentang perlindungan anak; Pasal 44 Ayat (3) Undang-Undang RI No.23 Tahun 2004 Tentang PKDRT.