Ke Produsen Biliar, Alam Ganjar Temukan Perspektif Wirausaha Kerakyatan

24 Januari 2024 11:13 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammad Zinedine Alam Ganjar bertemu produsen meja biliar di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Zinedine Alam Ganjar bertemu produsen meja biliar di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Muhammad Zinedine Alam Ganjar dalam lawatannya menemukan perspektif baru dari seorang anak muda yang berhasil menjadi produsen meja biliar di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Biliar yang umumnya berada di pasaran merupakan produk hasil impor. Menurut Alam, ini menjadi suatu peluang usaha bahwa kualitas produksi meja biliar dari Semarang bisa dipasarkan dan bersaing dengan produk impor.
"Ngeliat satu desa di Ambarawa bisa jadi sentra produsen biliar itu luar biasa sih karena ini perspektif baru bagaimana kita bisa mengembangkan suatu bisnis yang sebelumnya memang tidak terpikirkan dan ini menjadi sentra menjadi produksi biliar," kata Alam, Selasa (23/1).
Muhammad Zinedine Alam Ganjar bertemu produsen meja biliar di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
Dalam keberhasilannya menjadi produsen meja biliar, Lest Billiard, masih menemukan sejumlah persoalan yang dihadapi. Salah satu keresahannya terkait permodalan. Untuk itu, Alam menjelaskan pentingnya ada regulasi yang memudahkan untuk UMKM dalam mengembangkan usahanya.
Selain itu, Alam mendengar keresahan seputar sulitnya menemukan bahan baku yang berkualitas sehingga menyulitkan produsen untuk berdaya saing dengan produk impor.
ADVERTISEMENT
"Tadi juga banyak bicara soal keresahan-keresahan mereka harus bersaing dengan produk impor terus mereka juga kesulitan untuk mendapatkan bahan baku dan sejauh ini mereka sudah cukup baik dari segi kualitas cukup baik dari segi kualitas," jelas Alam.
Muhammad Zinedine Alam Ganjar bertemu produsen meja biliar di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
Padahal, dari segi kapasitas dan kualitas produksi, Alam melihat produsen tersebut memiliki kemampuan untuk produksi dalam jumlah yang lebih banyak, hanya saja potensinya yang belum dikerjakan secara maksimal.
"Cukup baik karena kapasitas produksinya mereka dalam satu kali produksi bisa membutuhkan 10 sampai 14 hari dan itu secara terus-menerus yang bisa disimpulkan adalah di sini made by order cuma belum sampai potensi yang maksimal," ungkap Alam.
Terkait penyerapan tenaga kerja Indonesia, Alam melihat usaha ini sebagai upaya baik dalam menyerap tenaga kerja. Oleh karena itu, menurutnya masih banyak desa yang memiliki potensi serupa sehingga bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana kita bisa memberikan kebermanfaatan lebih banyak orang di sekitar kita, contohnya di sini satu tempat aja bisa menampung sampai 25 orang tenaga kerja efeknya luar biasa," terang Alam.
Muhammad Zinedine Alam Ganjar bertemu produsen meja biliar di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
Selain sirkulasi ekonomi yang meningkat, Alam pun menganggap ini sebagai upaya peningkatan produktivitas masyarakat yang selama ini kurang termanfaatkan peran dari para pemuda.
"Bukan cuma sirkulasi ekonominya aja tapi juga bagaimana ini bisa mengubah gaya hidup yang sebelumnya di tempat banyak yang cerita kalau anak mudanya banyak yang terpapar pergaulan negatif seperti mabuk minum tapi dengan adanya pusat ekonomi seperti ini mereka fokusnya teralih ke kegiatan positif dan produktif," pungkas Alam.
Lest Billiard menjadi salah satu unit usaha yang memproduksi meja biliar di Indonesia. Tak hanya sebagai produsen, Lest Billiard memberikan jasa service dan menyediakan sparepart pendukung yang sudah beroperasi sejak 2010.
ADVERTISEMENT
(IK)