Keadaan Darurat Diberlakukan di New York Imbas Banjir Bandang

1 Oktober 2023 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel penyelamat Unit Operasi Khusus dengan Layanan Darurat Westchester County mendayung dengan rakit saat mereka mencari korban banjir, di Mamaroneck pinggiran Kota New York, New York, AS, Jumat (29/9/2023). Foto: Mike Segar/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Personel penyelamat Unit Operasi Khusus dengan Layanan Darurat Westchester County mendayung dengan rakit saat mereka mencari korban banjir, di Mamaroneck pinggiran Kota New York, New York, AS, Jumat (29/9/2023). Foto: Mike Segar/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Negara Bagian New York, Amerika Serikat, pada Sabtu (30/9) mengumumkan keadaan darurat (State of Emergency) imbas banjir bandang yang dipicu oleh hujan badai sehari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Banjir mengakibatkan jalanan di sejumlah wilayah New York City dan sekitarnya tertutup genangan air dan menghambat akses transportasi umum — khususnya kereta bawah tanah (subway), serta ribuan jadwal penerbangan dari New York dibatalkan.
Dikutip dari BBC, pemberlakuan State of Emergency itu diumumkan Gubernur Negara Bagian New York, Kathy Hochul, di platform X.
Hochul mengatakan, bencana itu merupakan badai berbahaya dan mengancam jiwa. Oleh karenanya, pejabat dari Partai Demokrat ini juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan menghindari beraktivitas di luar rumah.
"Saya mengumumkan keadaan darurat di New York City, Long Island, dan Hudson Valley, karena curah hujan ekstrem yang kita lihat di seluruh wilayah," tulis Hochul.
Sebuah bus sekolah melewati banjir besar di Larchmont, pinggiran Kota New York, New York, AS, Jumat (29/9/2023). Foto: Mike Segar/REUTERS
Selain itu, sambung Hochul, State of Emergency juga diberlakukan di Kota Hoboken, New Jersey, yang berada tepat di seberang Sungai Hudson di New York City.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, pemberlakuan State of Emergency tersebut terjadi saat hujan sudah mulai mereda pada malamnya. Meski begitu, Hochul memperingatkan bahwa situasi masih sangat sulit dan rentan untuk warga melanjutkan aktivitas seperti biasa.
"Kekhawatiran terbesar saya saat ini adalah orang-orang akan melihat jeda dalam hujan dan orang-orang akan keluar dengan kendaraan mereka," ujar Hochul kepada CNN.
Terpisah, Wali Kota New York City Eric Adams memperingatkan pemberlakuan State of Emergency tersebut adalah momentum untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian yang tinggi.
Menurut Badan Transportasi Metropolitan, banjir menimbulkan gangguan serius pada sistem subway New York dan layanan kereta komuter Metro North. Beberapa jalur subway dilaporkan dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan dan banyak stasiun ditutup.
ADVERTISEMENT
"Beberapa kereta bawah tanah kami tergenang air dan sangat sulit untuk bergerak di sekitar kota," kata Adams, seraya menambahkan air mencapai setinggi lutut kaki orang dewasa.

Pemicu Banjir Bandang

Kepala Otoritas Iklim di New York, Rohit Aggarwala, mengatakan curah hujan lebih dari 2,5 inci berlangsung dalam satu jam di Brooklyn Navy Yard.
Sementara, sistem pembuangan air di kota tersebut hanya dirancang untuk menampung air dengan kapasitas 1,75 inci per jam saja. Oleh karenanya, air pun meluap dan menimbulkan banjir.
"Tidak mengherankan jika beberapa bagian dari Brooklyn menanggung beban yang paling berat," ujar Aggarwala.
Mobil-mobil terendam di jalan yang banjir setelah hujan lebat saat sisa-sisa Badai Tropis Ophelia membawa banjir melintasi Atlantik tengah dan Timur Laut, di New York City, AS, Jumat (29/9/2023). Foto: Andrew Kelly/REUTERS
Seiring dengan pemberlakuan State of Emergency, saat ini pihak berwenang sedang menyelamatkan warga yang terjebak di basement apartemen atau di kendaraan-kendaraan. Misi penyelamatan tersebut melibatkan mobil, perahu karet, dan kendaraan darurat lainnya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, pihak berwenang melaporkan tidak ada korban jiwa atau luka yang ditimbulkan oleh banjir.
Dalam keterangannya, Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha pada Minggu (1/10) juga memastikan tidak ada WNI yang terdampak atau menjadi korban banjir bandang tersebut.
Menurut data National Weather Service, New York City telah diguyur hujan dengan curah hampir 14 inci sepanjang September bulan lalu — menjadikannya sebagai periode terbasah sejak 1882.