Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Keamanan di India Diperketat Usai Jubir BJP Hina Islam dan Nabi Muhammad SAW
8 Juni 2022 20:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
India memperketat keamanan publik mereka pada Rabu (8/6/2022). Tindakan ini diambil usai sebuah surat berisi ancaman serangan militan ekstrem tersebar di kalangan publik.
ADVERTISEMENT
Surat peringatan tersebut merupakan upaya balas dendam atas pernyataan seorang pejabat partai yang berkuasa yang menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Beberapa media India membagikan surat yang berisi ancaman serangan bom bunuh diri di sejumlah negara. Surat ini dikaitkan pada cabang al Qaeda di anak benua India (AQIS).
Seorang pejabat kementerian dalam negeri federal mengatakan badan-badan intelijen tengah memeriksa keaslian ancaman yang dikeluarkan oleh AQIS.
"Kami telah memerintahkan polisi negara bagian untuk memastikan pertemuan publik atau protes tidak diperbolehkan karena dapat menjadi sasaran kelompok militan," kata seorang pejabat senior kementerian dalam negeri di New Delhi, dikutip dari Reuters.
Ancaman keamanan ini muncul setelah seorang juru bicara partai politik Perdana Menteri Narendra Modi, Bharatiya Janata Party (BJP), membuat pernyataan yang menghina Nabi Muhammad dalam sebuah acara debat televisi.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Juru Bicara Nupur Sharma menuai amarah di antara komunitas Muslim di India dan dari berbagai penjuru dunia.
Kini, Sharma telah diskors dari jabatannya di BJP. Sementara itu juru bicara BJP lainnya, Naveen Kumar Jindal, dikeluarkan karena komentar yang dia buat tentang Islam di media sosial.
Kontroversi BJP telah menjadi tantangan diplomatik bagi PM Modi yang dalam beberapa tahun terakhir berupaya memperkuat hubungan dengan negara-negara Islam yang kaya energi.
Kementerian luar negeri India mengatakan pada Senin bahwa cuitan dan komentar ofensif tersebut sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah.
Meski demikian, Sejumlah negara, menyatakan protes diplomatis mereka dan menuntut pemerintah India untuk memberikan permintaan maaf. Negara-negara tersebut meliputi Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Iran dan Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Penulis: Airin Sukono.