Kebakaran 2 Pasar di Jakarta Jelang Ramadhan, Perlukah Asuransi untuk Pedagang?

15 April 2021 9:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga membersihkan sisa kebakaran Pasar Lontar atau Pasar Kambing di Jalan Sabeni, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (10/4/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga membersihkan sisa kebakaran Pasar Lontar atau Pasar Kambing di Jalan Sabeni, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (10/4/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Dua pasar besar di Jakarta belum lama ini mengalami kebakaran, yakni Pasar Kambing Tanah Abang dan Pasar Inpres Pasar Minggu. Waktunya juga hampir bersamaan jelang Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini membuat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mendorong pemerintah melakukan beberapa upaya untuk melindungi para pedagang dari kebakaran.
"Ramadhan adalah bulan panennya pedagang, pedagang harusnya mengais rezeki dan mendapatkan keuntungan besar di bulan Ramadhan ini, tapi justru meneteskan air mata karena pasarnya terbakar," ujar Wasekjen DPP IKAPPI Morai, Kamis (15/4).
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang melalap Pasar Lontar atau Pasar Kambing di Jalan Sabeni, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (8/4). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Langkah perlindungan pedagang misalnya Pemprov DKI dan PD Pasar Jaya memberikan asuransi kepada pedagang pasar. Asuransi ini bisa berupa asuransi kios hingga asuransi dagangannya.
"Asuransi ini bisa berupa asuransi kiosnya, asuransi personalnya dan asuransi dagangannya, tinggal nanti bisa dipikirkan regulasi yang tepat untuk asuransi tersebut," kata dia.
Petugas menyemprotkan air ke lapak pascakebakaran di Pasar Inpres Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (13/4/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Kemudian dia minta agar para pedagang pasar diberi pelatihan untuk menangani api jika ada kebakaran. Hal ini bisa dilakukan untuk pertolongan pertama.
ADVERTISEMENT
"Pengelola pasar atau PD Pasar Jaya melatih pedagang-pedagang untuk bisa melakukan pemadaman diri terhadap kebakaran-kebakaran pasar, pelatihan-pelatihan itu bisa bekerja sama dengan dinas damkar, dinas pemadaman kebakaran dan beberapa lembaga lain," tuturnya.
"Memperkuat pedagang dalam menjalankan operasi sehingga dapat memperkuat pedagang jika ada musibah kebakaran tanpa meminjam modal di rentenir," lanjutnya.
Gulkarmat DKI Jakarta mengerahkan satu unit robot untuk menyemprotkan air bertenaga cepat atau LUF-60 saat menangani kebakaran Blok C, Pasar Minggu. Foto: Antara/Instagram/@humasjakfire
Terakhir, dia minta agar Pasar Jaya mengecek seluruh sumur serapan untuk memastikan penanganan awal bisa dilakukan.
"PD Pasar Jaya mengecek kembali sumur-sumur serapan serta menyiapkan hydrant-hydrant yang ada di lokasi pasar. Hal ini penting untuk melakukan mengingat penanganan dini sebelum tersebar kebakaran tersebut bisa dapat diantisipasi lebih awal sehingga sebarannya tidak luas dan tidak banyak memakan korban," ujarnya.
"Semoga dua kebakaran pasar ini menjadi cermin PD Pasar Jaya dan Pemprov DKI untuk lebih kuat melakukan perlindungan terhadap pasar tradisional khususnya di DKI Jakarta," tutupnya.
ADVERTISEMENT