Kebakaran di Bukit Teletubbies Juga Berdampak Hilangnya Flora dan Fauna Langka

8 September 2023 19:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat kondisi padang sabana di Pos Bantengan, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (7/9/2023). Foto: Irfan Sumanjaya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat kondisi padang sabana di Pos Bantengan, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (7/9/2023). Foto: Irfan Sumanjaya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyebut, akibat kebakaran di Bukit Teletubbies, Gunung Bromo, tidak hanya berdampak kepada masyarakat Tengger di sekitar.
ADVERTISEMENT
"Hingga saat ini proses pemadaman memang masih berlanjut. Dampak ke masyarakat biasanya sisa-sisa kebakaran beterbangan hingga ke rumah di sekitar lokasi dan di sisi lain dampak dari kebakaran ini yaitu di ekosistem," kata Kepala Seksi TNBTS 1, Didid Sulistyo, Jumat (8/9).
Di Padang Savana Bukit Teletubbies, kata Didid, banyak flora-fauna ikut terdampak atas kebakaran yang terjadi sejak Rabu (6/9) kemarin. Di lokasi kebakaran, memang banyak tumbuhan atau satwa langka.
"Seperti rumput malelo dan bunga edelweiss yang dari pantauan kami sudah terbakar," ungkap Didid.
Personel gabungan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) pada saat melakukan proses pemadaman api di area savana, di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (30/8/2023). Foto: HO-BB TNBTS/Antara
"Kalau untuk satwa langka seperti elang Jawa yang memang di lokasi yang terbakar merupakan habitatnya, jadi kalau sudah habitatnya rusak, elang ini akan pergi syukur-syukur tidak ikut terbakar," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Dan tidak menutup kemungkinan juga, lanjut Didid, selain hilangnya flora-fauna di kawasan TNBTS, juga terjadi ISPA (Gangguan saluran pernapasan) bagi masyarakat sekitar.
"Oleh karena itu kami mohon bantuannya kepada teman-teman media untuk mengedukasi, agar pengunjung bisa menjaga kelestarian alam di Gunung Bromo. Karena akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab ini, banyak kerugian yang didapatkan," pungkas Didid.