Kebakaran di Gunung Agung Capai 50 Hektare, Api Mendekati Permukiman Warga

29 September 2023 9:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran melanda lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali. Foto: Dok. BPBD Karangasem
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran melanda lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali. Foto: Dok. BPBD Karangasem
ADVERTISEMENT
Kebakaran melanda lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali sejak Rabu (27/9) 17.25 WITA lalu. Api terus berkobar hingga mendekati permukiman rumah warga.
ADVERTISEMENT
Sekretaris BPBD Karangasem Putu Eka Tirtana menduga luas hutan terbakar sudah lebih dari 50 hektare hingga Jumat (29/8) pukul 08.00 WITA.
"Kami belum bisa memastikan, kemungkinan kalau keseluruhan lebih dari 50 hektar (area lereng hutan Gunung Agung terbakar)," katanya saat dihubungi.
BPBD mencatat ada dua dusun yang terdampak kebakaran ini. Yakni, Dusun Belong ditemukan lebih dari lima titik dengan jarak sekitar empat kilometer dari permukiman warga. Pada Dusun Juntal ditemukan satu titik yang belum bisa diperkirakan jarak api dan permukiman warga.
Di hubungi terpisah, Kapolres Karangasem AKBP Ricko AA Taruna mengaku sulit memadamkan api. BPBD, TNI, dan Polri kesulitan menjangkau lokasi karena medan yang terjal. Petugas terpaksa membangun sekat pembatas agar area terbakar tidak meluas.
ADVERTISEMENT
"Yang penting sudah melakukan upaya-upaya penyekatan dengan membuat sekat bakar antisipasi kebakaran meluas ke lahan atau perkebunan warga," katanya.
Sementara itu, Bupati Karangasem I Gede Dana menduga kebakaran disebabkan oleh gesekan antara pohon dan cuaca panas disertai angin.
"Bahwa kemungkinan kebakaran disebabkan oleh adanya gesekan antara pohon di lereng gunung dengan cuaca panas disertai angin kencang sehingga menimbulkan percikan api," katanya.
Area tersebut memang hampir setiap tahun menjadi lokasi kebakaran terutama pada musim kemarau. Dia mengimbau warga untuk waspada bila menemukan titik api. Warga diminta segera memadamkan api untuk mencegah kebakaran meluas ke perkebunan warga.