Kebakaran di Gunung Arjuno Sudah 6 Hari Belum Padam, Capai 700 Hektare

31 Agustus 2023 21:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hutan di Gunung Arjuno wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur terbakar  Foto: BPBD Kabupaten Malang
zoom-in-whitePerbesar
Hutan di Gunung Arjuno wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur terbakar Foto: BPBD Kabupaten Malang
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) di lereng Gunung Arjuno hingga kini belum padam. Kebakaran itu terjadi sejak Sabtu (26/8).
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menggandeng BNPB melakukan water bombing untuk memadamkan api melalui udara dengan helikopter.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak mengatakan, ia telah meninjau helikopter yang digunakan untuk water bombing di area Kalianda, Desa Dayurejo Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan pada Kamis (31/8).
Helikopter yang akan digunakan nantinya yakni tipe AS350B3e dengan nomer lambung PK-DAP.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak bersama Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto saat meninjau helikopter yang digunakan untuk water bombing memadamkan kebakaran Gunung Arjuno. Foto: Dok. BPBD Jatim
Emil menyampaikan, langkah pemadaman water bombing ini dirasa langkah yang tepat, mengingat lokasi kebakaran hutan yang sulit dijangkau.
"Yang utama, water bombing ini nanti akan difokuskan di area Lembah Kijang yang berdekatan dengan Bumiaji Kota Batu. Seperti yang diketahui, di area Lembah Kijang dan Bumiaji itu banyak sumber airnya, sehingga butuh penanganan prioritas," ujar Emil dalam keterangannya, Kamis (31/8).
ADVERTISEMENT
Emil menjelaskan, luas lahan Gunung Arjuno yang terbakar mencapai sekitar 700 hektare.
"Ini juga untuk melindungi ekosistem alam, termasuk hewan dan kekayaan hayati yang tersimpan di area Gunung Arjuno," jelasnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, sejumlah posko darurat telah didirikan di area Kaliandra Gunung Arjuno.
Posko itu berfungsi sebagai tempat koordinasi antar-instansi terkait, mulai BNPB, BPBD Jatim, Dinas Kehutanan Jatim, BMKG, Pemkab Pasuruan dan Pemkab Malang, serta relawan Masyarakat Peduli Api (MPI).
"Di posko ini nanti, selain update data lokasi titik api, perkembangan area kebakaran juga akan selalu diinformasikan. Dengan begitu, tim relawan dan tim helikopter bisa terarah dalam melakukan aksi pemadam," kata Gatot.