Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Gunung Semeru, Jawa Timur sejak Senin (16/9). Hingga Jumat (20/9) pagi, kebakaran masih terjadi di sejumlah titik.
ADVERTISEMENT
“Masih ada titik api yang daerah tebing curam. Teman-teman hanya memantau saja agar tidak merembet lebih jauh karena medannya sulit,” jelas Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Satriyo Nurseno, kepada kumparan, Jumat (20/9).
Satriyo mengatakan, aktivitas pendakian hanya bisa sampai Kawasan Ranu Kumbolo. Sebab, menurutnya, jalur Kalimati menuju Puncak Mahameru ditutup sementara dan akan dibuka bila kondisi dinyatakan aman.
“(Pendaki) sudah dilarang untuk pendakian sampai Kalimati dan Puncak Mahameru. Hanya sampai Ranu Kumbolo,” jelasnya.
Satriyo menjelaskan kebakaran itu terjadi di jalur pendakian Sumber Mani-Arcapada pada Senin (16/9) dan sempat padam pada Selasa (17/9).
Namun, pada Kamis (19/9) kebakaran kembali terjadi pada dua lokasi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), yakni Blok Mentigi Renteng wilayah Lumajang, dan Blok Ndadanan wilayah Probolinggo.
Sejumlah petugas telah dikerahkan untuk memadamkan api. Kendati medan sulit, petugas berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat kepyok dan jetshooter.
ADVERTISEMENT