Kebakaran Hebat di Kota Balikpapan, 3 Tewas dan 200 Rumah Hangus

5 Januari 2018 11:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kebakaran. (Foto: Septianda Perdana/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kebakaran. (Foto: Septianda Perdana/Antara)
ADVERTISEMENT
Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Kelurahan Klandasan Ulu, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Kebakaran yang terjadi sejak pukul 00.10 Wita ini menghanguskan sekitar 200 rumah dan menewaskan 3 orang.
ADVERTISEMENT
Lokasi kebakaran berada di pusat kota Balikpapan, tepat di belakang gedung Balai Kota Balikpapan, dan di samping RS dr Hardjanto milik Kodam VI Mulawarman.
Korban adalah seorang guru bernama Sri Aminah (35), serta dua anaknya yakni Daffa (7) dan Fauzan (3). Mereka ditemukan tidak bernyawa di rumah mereka yang hangus terbakar di RT 12 Nomor 47, persis di belakang tembok Balai Kota Balikpapan.
Kebakaran besar ini juga menyebabkan sedikitnya 22 kepala keluarga atau 130 jiwa kehilangan tempat tinggal. Lokasi RT 12 ini diyakini merupakan awal kemunculan api yang terjadi sekitar pukul 00.10 Wita. Api kemudian merembet ke RT sebelah, yakni? RT 11, 13 dan 22, serta RT 24 di Kelurahan Klandasan Ulu.
ADVERTISEMENT
"Ibu Sri itu guru. Dia tinggal di lantai dua bersama dua anaknya. Saat api berkobar kami minta dia loncat, tapi dia gak mau," cerita Kusni (54), warga RT 12 yang juga rumahnya ludes terbakar, dikutip dari Antara, Jumat (5/1).
"Pas dibuka, jenazah mamak tengkurap seperti melindungi anaknya," ujar warga lain, Suryansyah.
Sementara itu, anak pertama korban yang tinggal terpisah, Nova, mengaku kehilangan keluarganya. Dia histeris karena tidak menemukan ibu dan dua adiknya.
"Saya sudah cari ke Rumah Sakit Tentara (RS dr Hardjanto), tapi enggak ketemu, handphone ibu dihubungi juga enggak aktif," ucap Nova, sambil terisak saat melapor ke petugas BPBD Balikpapan.
Saat ini jasad ketiga korban sudah dievakuasi ke rumah sakit tersebut.
ADVERTISEMENT
Kebakaran yang terjadi di RT 11, 12, 13 dan 22 serta RT 24 Klandasan Ulu pada pukul 00.10 Wita, baru bisa dipadamkan sekitar empat jam kemudian. Proses pemadaman yang dilakukan BPBD juga mendapat bantuan dari Fire Rescue Pertamina, Chevron, dan Lanal Balikpapan.
Pasien RS dr Hardjanto panik karena panas menjalar
Kepanikan akibat kebakaran itu juga dirasakan pasien Rumah Sakit dr Hardjanto. Lokasi kebakaran hanya berbatas tembok dengan fasilitas kesehatan milik Kodam VI Mulawarman tersebut.
Saat malam kejadian, ratusan pasien diungsikan ke lokasi yang dianggap aman, seperti di selasar rumah sakit.
"Khawatir karena tiba-tiba ada kebakaran dekat rumah sakit," ucap orang tua pasien, Devi, sambil menggendong anaknya yang sakit.
Hal serupa juga dialami Citra, seorang ibu muda yang menjaga anaknya karena sakit demam tinggi. Awalnya dia mencoba tenang namun langsung panik ketika pasien lainnya juga dikeluarkan dari kamar perawatan.
ADVERTISEMENT
"Perawat sudah bilang jangan panik, saya juga awalnya tenang, tapi karena lokasi kamar anak saya berdekatan dengan kebakaran dan panas dari api juga sangat terasa, saya langsung gendong anak dan bergegas menyelamatkan diri," ujarnya.
Tidak hanya membakar rumah warga, api juga menghanguskan laboratorium milik SDN 003 Balikpapan Kota.
"Segera kita bangun ulang karena Senin depan para murid sudah bersekolah," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi yang meninjau langsung lokasi kebakaran.
Tenda pengungsian sudah didirikan
Saat ini korban selamat sibuk membereskan harta benda mereka yang masih tersisa. Tenda pengungsian termasuk dapur umum didirikan di halaman Balai Kota Balikpapan.
"Sebagian barang-barang kami masih di sekitar taman di Jalan Wiluyo Puspoyudo, SDN 003, dan TK Trisula," kata Kusno, korban kebakaran lainnya.
ADVERTISEMENT
Terlihat di halaman samping Balai Kota Balikpapan sudah didirikan tenda-tenda untuk penampungan sementara para korban kebakaran.
Sementara di lokasi kebakaran, api kecil masih menyala di antara puing-puing bangunan rumah warga yang hangus.