Keberanian Warga Oksamol Papua, Lawan Teroris KKB Pakai Senjata Tradisional

31 Mei 2021 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barang bukti yang berhasil diamankan oleh pasukan TNI Polri, dari dalam sebuah Honai yang dimiliki Lesmin Waker. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti yang berhasil diamankan oleh pasukan TNI Polri, dari dalam sebuah Honai yang dimiliki Lesmin Waker. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi KKB di Papua sudah sangat meresahkan. Mereka tak hanya menyerang aparat kepolisian-TNI, namun juga warga sipil. Warga Papua turut membantu upaya menghentikan aksi KKB.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan warga Distrik Oksamol, Papua. Mereka mengecam kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang telah menewaskan Briptu Mario Sanoi, Jumat (28/5).
Danton Linmas Distrik Oksamol, Ansel Namanya, menegaskan warga menyatakan penolakan KKB masuk ke wilayahnya. Mereka juga mengancam melawan KKB menggunakan senjata tradisional bila memaksa masuk ke lingkungannya.
"Kami masyarakat distrik Oksamol marah atas kejadian tersebut, sehingga kami berkumpul lalu dengan menggunakan senjata tradisional, kami mengejar pelaku pembunuh yang masih berada tidak jauh dari kampung kami.
"Kami sempat ditembaki oleh mereka namun kami tetap maju untuk mengejar mereka" kata Ansel dalam keterangannya, Senin (31/5).
Senjata api milik KKB yang digrebek pasukan gabungan di Mimika, Papua. Foto: Dok. Istimewa
Ansel menyebut, warga Distrik Oksamol juga bukan kali ini saja menolak keberadaan KKB. Warga secara terang-terangan menolak kehadiran organisasi Papua New Guinea (PNG).
ADVERTISEMENT
“Kami pernah perang suku dengan masyarakat negara tetangga kami yaitu Papua New Guinea (PNG) yang mana mereka mengeklaim bahwa wilayah tempat tinggal kami adalah bagian dari negara PNG,” ujar Ansel.
Ansel menegaskan warga Distrik Oksamul tak ada yang terlibat dan menjadi anggota KKB. Untuk itu, warga menolak kehadiran KKB.
"Saya yakin para pelaku adalah kelompok teroris Papua wilayah Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo. Mereka ini bukan masyarakat asli Oksamol melainkan mereka adalah masyarakat dari luar Oksamol yang masuk untuk mengacaukan kami di distrik Oksamol,” tandasnya.