Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Kebiasaan Baru Orang Indonesia saat Corona: Rajin Cuci Tangan dan Baca Berita
16 April 2020 16:25 WIB

ADVERTISEMENT
Sejak kasus corona merebak di Indonesia, masyarakat mulai peduli terhadap kondisi kesehatannya. Kepedulian itu ditunjukkan dengan timbulnya sejumlah kebiasaan baru. Seperti rutin cuci tangan hingga menggunakan masker.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang dirilis lembaga market research Populix, kebiasaan baru itu tampak dari 4.500 responden yang tersebar di 5 grup wilayah. Yakni Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian wilayah lain di Indonesia yang terdampak corona.
Pengumpulan data tersebut dilakukan dalam 6 tahap. Mulai dari 12 Maret hingga 22 Maret 2020. Sementara itu, respondennya mayoritas berusia produktif. Yakni, <18-24 tahun (43%), 25-35 tahun (43%), dan >35 tahun (13%).
Lantas, apa saja temuannya?
Peduli terhadap Sanitasi
Fakta bahwa risiko penularan corona melalui tangan cukup direspons positif. Ada 74 persen responden yang mengaku jadi lebih sering mencuci tangan. Hal ini sejalan dengan imbauan WHO dan pemerintah yang menyebut virus dapat hilang dengan cara sederhana tersebut.
Selain mencuci tangan, kebiasaan baru seperti rutin menggunakan hand sanitizer pun kini dilakukan. Ada 52 persen responden yang menggunakan cairan tersebut lebih sering ketimbang sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada 57 persen responden yang kini mengaku rutin meminum multivitamin. Maklum, vaksin untuk corona hingga kini memang belum ada. Satu-satunya cara yang dipercaya dapat mencegah corona adalah dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Temuan lainnya adalah, ada 52 persen responden yang mengaku rutin menggunakan masker saat keluar rumah. Hal ini kian menarik lantaran survei itu dilakukan sebelum ada instruksi wajib menggunakan masker yang disampaikan pemerintah pada 5 April 2020.
Jauh sebelum itu, WHO dan Menkes Terawan menegaskan bahwa masker hanya boleh digunakan oleh orang sakit. Meski belakangan, baik WHO atau Terawan meralat ucapannya dan menghimbau semua orang menggunakan masker.
Lain dari itu, 62 responden menyebut lebih memilih diam di rumah jika tak ada urusan mendesak. Kala survei itu dilakukan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memang belum diterapkan. Namun, sekolah telah ditutup dan sejumlah kantor telah melakukan WFH.
Uniknya, meski mayoritas responden mengaku menjaga sanitasi, memakai masker, dan tidak keluar rumah, ada kebiasaan lama yang cukup sulit diubah. Yakni, bersalaman atau berjabat tangan. Ada 58% responden yang masih melakukan hal itu.
ADVERTISEMENT
Rajin Baca Berita
Masyarakat kini membaca berita lebih sering daripada biasanya. Sebanyak 84 persen responden mengakui hal tersebut. Mereka ingin memperoleh informasi tentang corona sebanyak mungkin.
Selain baca berita, aktivitas lain yang tak kalah tinggi adalah menonton televisi. Ada 56 responden yang mengakuinya. Disusul dengan 50 persen responden yang menyebut aktivitas di media sosial jadi lebih tinggi.
Aktivitas online yang tinggi menyebabkan penggunaan paket data yang tinggi pula. Ada 41 persen responden yang merogoh kocek lebih dalam untuk membeli pulsa.
Transaksi Online Lebih Diminati
Jauh sebelum ada corona, masyarakat menyisihkan uangnya untuk memanjakan diri. Seperti halnya jalan ke mal, nonton bioskop, makan di restoran, nongkrong di kafe dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Namun saat corona merebak, aktivitas tersebut tak lagi dilakukan. Terjadi penurunan aktivitas sebesar 86 persen. Masyarakat tak lagi melipir ke tempat-tempat tersebut. Mereka lebih memilih bertahan di rumah.
Kebiasaan yang berubah secara drastis itu mengakibatkan lesunya perekonomian. Berdasarkan data Kemnaker per 13 April 2020, ada 2,8 juta pekerja yang dirumahkan dan di-PHK.
Imbas dari masyarakat yang di rumah saja pun mengakibatkan pola konsumsi yang berubah. Masih berdasarkan data Populix, ada peningkatan yang signifikan pada jasa pengiriman makanan. Pertumbuhannya meningkat 38 persen. Begitu pula dengan aktivitas belanja online dengan peningkatan sebesar 33 persen.
======
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT