Kebijakan Hapus Karantina-VOA Belum Berdampak Peningkatan Turis di Nusa Penida

21 Maret 2022 16:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan saat berbulan madu di Nusa Penida, Bali. Foto: PhotoSunnyDays/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan saat berbulan madu di Nusa Penida, Bali. Foto: PhotoSunnyDays/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah menghapus kebijakan karantina dan menerapkan Visa on Arrival (VoA) bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) masuk ke Indonesia melalui Bali sejak Senin (7/3) lalu. Namun ternyata, kebijakan ini belum meningkatkan jumlah wisatawan secara signifikan di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.
ADVERTISEMENT
Ketua PHRI Kabupaten Klungkung, Bali I Wayan Kariana, mengatakan tingkat hunian atau okupansi hotel baru mencapai 5 hingga 10 persen saja dari total kamar hotel mencapai 2.500. Artinya hanya ada 125 sampai 250 kamar hotel terisi tamu setiap hari.
"Belum terdampak signifikan (tingkat okupansi hotel dengan penerapan Bali tanpa karantina), okupansi baru 5-10 persen dari jumlah kamar hotel yang buka," kata dia saat dihubungi, Senin (21/3).
Kariana membeberkan dua faktor tingkat okupansi hotel di Klungkung yang masih rendah. Yaitu, pintu internasional Bali baru dibuka dan turis asing masih khawatir apabila terpapar COVID-19 di Nusa Penida, karena minimnya transportasi.
Akses penyeberangan dari Nusa Penida ke Kota Denpasar terbatas, dari pukul 07.00 WITA hingga 17.00 WITA. Sehingga para turis asing khawatir apabila terpapar virus corona tidak bisa ke rumah sakit dengan tepat waktu.
ADVERTISEMENT
Diketahui, Nusa Penida merupakan sebuah wilayah kepulauan. Nusa Penida merupakan salah satu kecamatan di Klungkung yang menjadi spot wisata andalan Bali.
"Karena di kepulauan mereka takut kalau pandemi tiba-tiba saja terkena lalu bagaimana, karena masih ada keterbatasan waktu penyeberangan," kata dia.
Wisatawan yang telah usai berlibur di Pulau Nusa Penida turun dari kapal cepat setibanya di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Minggu (17/10/2021). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
Kariana berharap para wisatawan tak perlu takut akan kesiapan fasilitas kesehatan. Karena di wilayah Kabupaten Klungkung telah tersedia rumah sakit bertaraf internasional. Pemerintah daerah juga telah bekerja sama dengan perusahaan transportasi untuk menyediakan ambulans laut dan helikopter.
"Pemda sudah kerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakan ambulans laut dan heli. Ambulans laut bisa menyeberang dalam 24 jam. saya harap enggak ada kekhawatiran lagi. Di sini sudah siap," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, ada dua karakter wisatawan yang biasanya liburan ke Kabupaten Klungkung. Yakni, wisatawan yang menginap 2 hingga 3 hari di wilayah Nusa Penida dan wisatawan yang melakukan perjalanan satu hari atau daytrip ke Nusa Lembongan.
Wisatawan yang menginap biasanya berasal dari Eropa dan Australia. Sedangkan, wisatawan daytrip berasal domestik, China dan Taiwan.
"Kalau untuk karakter wisatawan ke Nusa Penida memang kebanyakan bule untuk yang menginap. Kalau daytrip di tengah pandemi ini masih didominasi domestik," kata dia.
Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata Bali, rata-rata jumlah PPLN ke Pulau Dewata setiap hari mencapai 358 orang. Sementara itu, rata-rata jumlah wisatawan domestik ke Bali mencapai 12 ribu per orang.