Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kebohongan Siswi Tak Ingin Ketahuan Bolos, Sebabkan Guru di Prancis Dipenggal
10 Maret 2021 10:04 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang siswi di Prancis mengaku berbohong agar ayahnya tak tahu dia bolos sekolah. Kebohongan tersebut ternyata berujung fatal.
ADVERTISEMENT
Seorang guru bernama Samuel Paty dipenggal oleh pemuda radikal pada Oktober 2020 lalu akibat kebohongan siswi tersebut. Paty dipenggal karena diduga telah menunjukkan gambar Nabi Muhammad ke teman-teman kelas siswi tersebut.
Informasi mengenai kebohongan siswi dilaporkan oleh surat kabar Prancis, Parisien. Dalam artikelnya, siswi tersebut takut sang ayah tahu dia sering bolos sekolah.
Karena sering bolos, siswi berusia 13 tahun itu diskors. Tak ingin sang ayah marah, akhirnya siswi tersebut mengarang cerita mengenai Paty.
Paty dituduhnya meminta semua siswa-siswi Muslim keluar kelas. Perintah itu ditujukan agar Paty bisa menunjukkan gambar Nabi Muhammad dari majalah satire Charlie Hebdo ke siswa kelas lain.
Parisien menulis, siswi itu mengaku pada penyelidik dia tidak ada di kelas. Kebohongan dilakukan agar sang ayah tidak memarahinya.
ADVERTISEMENT
"Dia tidak berani jujur kepada ayahnya mengenai alasan asli kenapa dia diskors sesaat sebelum tragedi terjadi," kata laporan Parisien seperti dikutip dari The Guardian.
"Faktanya ini terkait perilaku buruk siswi itu," sambung dia.
Kematian Samuel Paty pada akhir 2020 lalu menggemparkan Prancis dan dunia.
Sebab, usai kematian Paty, Presiden Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan yang mengaitkan terorisme dan Islam.
Pernyataan Macron dikecam oleh berbagai negara Muslim termasuk Indonesia. Selain kecaman, seruan boikot produk Prancis sempat mengemuka di berbagai negara mayoritas Muslim.