Kecelakaan Arus Mudik 2024 Turun 15 Persen dari 2023

12 April 2024 13:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengevakuasi mobil ambulans yang mengalami kecelakaan di Mangunsari, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (6/4/2024). Foto: Anis Efizudin/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengevakuasi mobil ambulans yang mengalami kecelakaan di Mangunsari, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (6/4/2024). Foto: Anis Efizudin/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Korlantas Polri mengungkap data kecelakaan yang terjadi selama periode arus mudik Lebaran 2024. Tercatat, ada ribuan insiden yang terjadi baik di ruas jalan tol maupun arteri.
ADVERTISEMENT
Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menjelaskan, jumlah kecelakaan tahun ini mengalami penurunan dibanding sebelumnya.
"Secara nasional kecelakaan lalu lintas ini ada penurunan dari 2.159 turun menjadi 1.835 atau turun 15 persen," ujar Aan di Gedung NTMC Polri, Jakarta, Jumat (12/4).
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara pascakecelakaan kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Kerawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Penurunan jumlah kecelakaan ini juga sebanding dengan korban jiwa yang ditimbulkan. Pada 2024 ini ada 281 orang tewas akibat kecelakaan.
"Kemudian yang meninggal juga ini turun, ya 3% dari 291 menjadi 281. Untuk luka berat ini ada kenaikan 13 persen dari 281 menjadi 317. Untuk luka ringan turun 3.036 menjadi 2.424. Itu kita bandingkan masa arus mudik dan balik tahun lalu 2023," jelas Aan.
Berdasarkan jenis kecelakaannya, Aan mengatakan, paling banyak terjadi adalah tabrakan adu banteng. Total, ada 379 kasus yang tercatat.
ADVERTISEMENT
"Terbanyak jenis tabrakan masih depan-depan turun 25% ada 433 (kejadian). Kemudian depan-belakang ya, ada 379 kasus. Laka tunggal cukup tinggi," ungkap Aan.
"Depan belakang artinya tidak menjaga jarak. Bisa juga mengantuk menabrak, ini nabrak belakang ini rangking kedua. Nah rangking ketiga, laka tunggal ini kemungkinan tadi kelelahan micro sleep dan lain sebagainya ini laka tunggal 342 kasus," imbuh dia.
Selanjutnya berdasarkan jenis kendaraan, Aan menyebut, paling banyak terjadi melibatkan sepeda motor.
"Kemudian yang terlibat kecelakaan ini masih sepeda motor ya yang tertinggi. Sepeda motor ini masih tertinggi. Sepeda motor itu 73 persen," papar Aan.
"Disusul oleh kendaraan angkut orang atau bus 12 persen. Kemudian disusul oleh angkutan barang 10 persen, dan mobil pribadi 2 persen. Yang lainnya 3 persen," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Aan menjelaskan, kecelakaan paling banyak terjadi di wilayah Polda Jatim. Kemudian disusul Polda Jateng dan Polda Metro.