Kecelakaan di TL CBD Cibubur Bukan Pertama Kali, padahal Baru 3 Bulan Beroperasi

19 Juli 2022 19:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menggunakan mobil derek untuk mengangkat kepala truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Transyogi, Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022).  Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menggunakan mobil derek untuk mengangkat kepala truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Transyogi, Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peristiwa tabrakan maut truk Pertamina di Cibubur pada Senin (18/7) yang menewaskan 10 orang itu sangat mengagetkan masyarakat, khususnya bagi warga Cibubur.
ADVERTISEMENT
Bagi mereka yang setiap hari melewati Jalan Transyogi, Cibubur, ikut merasakan traffic light atau lampu merah yang berada di kondisi jalan turunan tersebut, sangatlah membahayakan.
Sebab, warga sekitar juga kaget dengan pembangunan traffic light di depan Perumahan Cibubur CBD yang terkesan tiba-tiba.
Sejumlah kendaraan menuruni jalan tempat peristiwa kecelakaan maut di Jalan Transyogi, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Warga bernama Lukman yang setiap harinya membuat pot di seberang TKP, mengatakan traffic light baru benar-benar dioperasikan usai lebaran atau Mei 2022. Semenjak itu, ia melihat seringnya kecelakaan terjadi.
“Sekitar 1 minggu yang lalu sebelum kejadian ini ada tabrakan mobil tanah dengan mobil Rush di tempat yang sama, untungnya enggak ada korban,” kata Lukman kepada kumparan di lokasi, Selasa (19/7).
Lokasi kecelakaan maut di Jalan Transyogi, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tak hanya 2 kecelakaan tersebut, beberapa kecelakaan seperti truk menabrak tiang hingga sopir tergencet dan mobil L300 muatan pisang menabrak mobil juga terjadi di tempat yang sama dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan.
ADVERTISEMENT
“Sejak ada traffic light, tabrakan-tabrakan kecil itu emang udah sering kejadian. Di bagian tengah (tepat di depan pintu masuk perumahan Cibubur CBD) tabrakan antarmotor itu biasa, karena di situ kondisinya ruwet. Senggaknya saya udah lihat 4 kali kecelakaan yang agak gede di sini,” jelas Lukman.
Pintu masuk Perumahan Cibubur CBD belum dibeton. Foto: Rinjani / kumparan
Keberadaan traffic light ini sudah masuk dalam analisis polisi. Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman mengatakan, bila dilihat secara fisik lalu mempertimbangkan kontur jalan yang menurun, keberadaan traffic light dan u-turn di titik ini sangat tidak layak.
Karena itu, pihaknya akan menganalisis lebih jauh dan menutup permanen traffic light dan u-turn.
"Kalau dilihat kasat mata tidak layak, jadi akan kita evaluasi," Latif di lokasi kecelakaan, Selasa (19/7).
ADVERTISEMENT
"Akan kita diskusikan dulu sama-sama karena kan juga ini sudah terpaksa, nanti kita lihat pengkajian ulang bagaimana dari info-info yang ada dan dari kejadian-kejadian yang ada akan menjadi pertimbangan. Nanti setelah kita FGD baru kita tutup u-turn permanen," terangnya.