Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kecelakaan di TL CBD Cibubur Bukan Pertama Kali, padahal Baru 3 Bulan Beroperasi
19 Juli 2022 19:44 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Peristiwa tabrakan maut truk Pertamina di Cibubur pada Senin (18/7) yang menewaskan 10 orang itu sangat mengagetkan masyarakat, khususnya bagi warga Cibubur.
ADVERTISEMENT
Bagi mereka yang setiap hari melewati Jalan Transyogi, Cibubur, ikut merasakan traffic light atau lampu merah yang berada di kondisi jalan turunan tersebut, sangatlah membahayakan.
Sebab, warga sekitar juga kaget dengan pembangunan traffic light di depan Perumahan Cibubur CBD yang terkesan tiba-tiba.
Warga bernama Lukman yang setiap harinya membuat pot di seberang TKP, mengatakan traffic light baru benar-benar dioperasikan usai lebaran atau Mei 2022. Semenjak itu, ia melihat seringnya kecelakaan terjadi.
“Sekitar 1 minggu yang lalu sebelum kejadian ini ada tabrakan mobil tanah dengan mobil Rush di tempat yang sama, untungnya enggak ada korban,” kata Lukman kepada kumparan di lokasi, Selasa (19/7).
Tak hanya 2 kecelakaan tersebut, beberapa kecelakaan seperti truk menabrak tiang hingga sopir tergencet dan mobil L300 muatan pisang menabrak mobil juga terjadi di tempat yang sama dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan.
ADVERTISEMENT
“Sejak ada traffic light, tabrakan-tabrakan kecil itu emang udah sering kejadian. Di bagian tengah (tepat di depan pintu masuk perumahan Cibubur CBD) tabrakan antarmotor itu biasa, karena di situ kondisinya ruwet. Senggaknya saya udah lihat 4 kali kecelakaan yang agak gede di sini,” jelas Lukman.
Keberadaan traffic light ini sudah masuk dalam analisis polisi. Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman mengatakan, bila dilihat secara fisik lalu mempertimbangkan kontur jalan yang menurun, keberadaan traffic light dan u-turn di titik ini sangat tidak layak.
Karena itu, pihaknya akan menganalisis lebih jauh dan menutup permanen traffic light dan u-turn.
"Kalau dilihat kasat mata tidak layak, jadi akan kita evaluasi," Latif di lokasi kecelakaan, Selasa (19/7).
ADVERTISEMENT
"Akan kita diskusikan dulu sama-sama karena kan juga ini sudah terpaksa, nanti kita lihat pengkajian ulang bagaimana dari info-info yang ada dan dari kejadian-kejadian yang ada akan menjadi pertimbangan. Nanti setelah kita FGD baru kita tutup u-turn permanen," terangnya.