Kecelakaan Maut di Batu, Sekolah Kecewa Operator Pakai Bus Tak Laik

9 Januari 2025 17:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangkai bus pariwisata bernopol DK 7942 GB ringsek usai terlibat kecelakaan beruntun di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (9/1/2025). Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
zoom-in-whitePerbesar
Bangkai bus pariwisata bernopol DK 7942 GB ringsek usai terlibat kecelakaan beruntun di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (9/1/2025). Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
ADVERTISEMENT
Pihak SMK TI Bali Global kecewa terhadap Sakhindra Trans, operator bus untuk rombongan siswanya saat kunjungan kerja industri. Sebab bus yang digunakan tak lain jalan hingga berujung kecelakaan maut di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu malam (8/1).
ADVERTISEMENT
Polisi mengungkap, surat izin angkut bus bernopol DK 7942 GB itu telah kedaluwarsa sejak 2020. Selain itu, Uji Kendaraan Bermotor (KIR) bus tersebut juga telah habis masa berlakunya sejak 2023.
"Sangat kecewa dengan kondisi seperti ini. Fokus kami sekarang itu kepulangan siswa supaya bisa selamat sampai tujuan ke Bali, terkait dengan kontak pihak travel (tindak lanjut kecelakaan maut) setelah ini kita akan diskusikan dengan teman-teman sekolah," kata Kepala SMK TI Bali Global Badung, I Made Indra Aribawa, saat dihubungi, Kamis (9/1).
Ini bukan kali pertama SMK TI Bali Global menggunakan Sakhindra Trans untuk transportasi kunjungan industri. Sekolah juga selalu mengingatkan operator untuk memenuhi standar keamanan berkendara.
"Terkait hal itu kita karena kita sebelumnya menggunakan travel ini, kita percayakan. Dan kita juga sudah sempat menanyakan kelaikan bus bahkan sangat sering menanyakan, tolong karena ini bepergian jauh supaya armada dan driver-nya diperhatikan. Ini sudah sering disampaikan," katanya.
ADVERTISEMENT
"Memang saat itu disampaikan oleh pihak travel bahwa aman untuk kendaraan dan KIR dan sebagainya tapi memang kita belum sempat ditunjukkan begitu," sambungnya.
Dalam insiden ini, pihak sekolah berencana meminta pertanggungjawaban dari operator bus. Hal ini mengingat siswa sempat mengalami trauma dan belasan orang luka serta 4 korban lainnya meninggal.
"Kita juga korban ini. Karena posisi kita penumpang. Secara psikis anak-anak kami trauma. Jadi nanti saya akan bicara dengan pihak travel yang memang harus bertanggung jawab," katanya.

Evaluasi Program Kunjungan Industri

Bus pariwisata alami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan di Jalan Diponegoro, Kota Batu, Rabu (8/1/2025). Foto: Dok. Istimewa
Kecelakaan itu juga menjadi evaluasi bagi sekolah. Program kunjungan industri yang rutin dilakukan berpeluang diganti.
"Tentu kami akan evaluasi apakah masih jalan atau tidak kegiatan ini tahun depan. Kita akan evaluasi dengan guru di sekolah untuk diberikan masukan. Tapi sepertinya bisa saja kita ubah dari industri kita undang beri materi ke sekolah," katanya.
ADVERTISEMENT

Kecelakaan Buat Siswa Syok

Kegiatan kunjungan industri itu diikuti 156 siswa. Mereka dibagi dalam 4 bus.
Kegiatan berlangsung pada Minggu (5/1) sampai Kamis (9/1). Siswa dijadwalkan mengunjungi Yogyakarta, Semarang dan Malang.
Mereka dijadwalkan kembali ke Bali pada Kamis (9/1) pukul 12.00 WITA. Namun jadwal itu terlambat karena salah satu bus mengalami kecelakaan dalam perjalanan ke rumah makan.
"Saat kejadian menurut informasi ada beberapa siswa yang syok dan trauma dengan kejadian itu. Bayangkan saya kita itu kurang lebih 1-2 kilometer itu perjalanan menurun dengan kecepatan bus yang tidak bisa dikendalikan," ujar Indra.
"Jadi saya rasa sangat ada rasa trauma tapi tadi informasi dari teman-teman anak-anak mulai tenang setelah ada pengawalan dari pihak kepolisian," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Polisi akan mengawal kepulangan para siswa hingga sampai di Bali. Mereka diperkirakan tiba pada Kamis (9/1) malam atau Jumat (10/1) dini hari.
"Beberapa orang tua tadi datang ke sekolah saling support dan mendoakan. Sampai saat ini konsentrasi bagaimana anak-anak sampai di Bali," katanya.