Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kecelakaan Maut Tol Malang: Selang Radiator Lepas, Truk Mogok lalu Mundur
25 Desember 2024 20:18 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, mengungkapkan selang radiator truk yang kecelakaan dengan bus pembawa siswa SMP Bogor terlepas. Hal itu yang membuat truk mengalami overheat lalu mogok dan mundur hilang kendali sejauh 800 meter.
ADVERTISEMENT
"Bahwa ternyata di truk tronton tersebut selang radiator sudah lepas sebelum peristiwa terjadi. Artinya ini yang mendukung keterangan bahwa truk berhenti menepi pada saat tanjakan karena mengalami overheat," kata Putu di Crisis Center Pos Pelayanan Karanglo, Malang, Rabu (25/12).
"Sehingga selang radiator yang lepas ini dapat menimbulkan masalah yaitu kebocoran pada bagian cooling system," lanjutnya.
Dari hasil pemeriksaan buku uji KIR truk, kata Putu, ditemukan bahwa kendaraan itu ternyata tidak melakukan pengecekan radiator selama berbulan-bulan.
"Ini yang menarik bagaimana checklist yang kami dapat mulai periode Juli sampai dengan Desember 2024 kita lihat ada dua bagian yang tidak dilakukan checking berkala. Yaitu nomor 9 dan 10. Temperatur air dan radiator ini di bulan Juli tidak dilakukan pengecekan truk," ucapnya
"Fakta yang terjadi pada saat tanggal 23 Desember truk overheat. Temuan ada selang radiator yang putus ini juga mendukung bukti bahwa truk dalam kondisi yang memang sudah bermasalah sejak lama," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Putu menerangkan, truk tersebut awalnya mogok di KM 78+100 A Tol Pandaan-Malang arah Malang. Saat itu, kondisi jalan sedikit menanjak.
"Kemudian data pendukung lainnya kami hasil kroscek olah TKP dan juga keterangan dari direktur elevasi kontur jalan, elevasi kemiringan jalan di lokasi kejadian berkisar antara 2 sampai 4 derajat menanjak," terangnya.
Kemudian, sopir truk bernama Sigit Winarno (59 tahun) turun berusaha untuk menghentikan kendaraannya menggunakan kayu yang dipasang di roda belakang.
"Bukti kayu pengganjal yang kita dapatkan dari TKP sekitar KM 78+100 kita lihat bahwa memang kondisinya sudah terpecah kondisi pecah dan kalau kita melihat kondisi ban truk tentunya pengganjal ini tidak proporsional apalagi ternyata fakta yang kami temukan di TKP kondisinya pecah kondisi pecah ini bisa kita lihat," ujarnya.
"Mungkin rekan-rekan secara detail nanti bisa melihat bahwa kondisi kayu sudah cukup berusia dan kondisinya lapuk dan yang digunakan untuk mengganjal hanya satu sisi yaitu ban depan kanan ini juga nanti akan kita dalami lebih lanjut mengapa bisa pecah dan seberapa lapuk kondisi kayu yang digunakan oleh sopir truk untuk mengganjal," bebernya.
ADVERTISEMENT
Dengan ganjalan yang tidak sempurna itu, truk pembawa pakan ternak tersebut mundur hilang kendali hingga menabrak bus pembawa siswa SMP Bogor.
"(Rekaman dari GPS bus) berhenti di kecepatan 82 KM/jam. Asumsi dari data rekaman GPS ini bus tidak sempat mengerem bus, bus tidak sempat mengerem, karena kondisi TKP adalah jalur yang persiapan untuk menikung. Sehingga asumsi kami sopir bus terkaget dan dikejutkan dengan adanya kendaraan truk yang mundur tanpa kendali," jelasnya.
"Dan ini dikuatkan dengan hasil olah TKP kemarin bersama bapak dirlantas bahwa tidak ada jejak bekas pengereman dari bus," lanjutnya.
Kecelakaan antara truk pembawa pakan ternak dengan Bus Tirto Agung terjadi di KM 77+100 Tol Pandaan-Malang arah Malang, pada Senin (23/12) sore.
ADVERTISEMENT
Akibat dari kecelakaan ini, ada empat korban meninggal dunia. Berikut daftarnya: