Kedubes Iran di RI Kutuk Israel atas Tewasnya Nasrallah, Minta AS Tanggung Jawab

1 Oktober 2024 10:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, di kediaman Dubes Iran di Jakarta. Foto: Tiara Hasna/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, di kediaman Dubes Iran di Jakarta. Foto: Tiara Hasna/kumparan
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta mengeluarkan pernyataan terkait pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, dalam serangan udara Israel Jumat (27/9).
ADVERTISEMENT
Iran menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan ancaman serius bagi perdamaian global. Mereka juga meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat karena dianggap terlibat mendukung serangan Israel.
"Rezim Zionis Israel kembali menunjukkan wajah jahatnya kepada dunia," tulis pernyataan Kedubes Iran.
Menurut pernyataan itu, serangan dilakukan menggunakan bom bunker-buster seberat 5.000 pon (sekitar 2,2 ton) yang diberikan oleh Amerika Serikat dan menargetkan daerah pemukiman di Lebanon Selatan.
Iran juga mengecam keterlibatan AS dalam serangan ini, menuduh bahwa pemerintahan AS turut bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan Israel.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memberi isyarat saat berpidato dalam rapat umum "ilahi" besar-besaran di pinggiran selatan Beirut. Foto: Anwar Amro/AFP
"Kami menegaskan tanggung jawab penuh dari pemerintah Amerika Serikat sebagai pendukung dan mitra dalam kejahatan internasional ini,” tambahnya.
Pernyataan tersebut juga menyoroti serangan Israel terhadap Gaza dan tindakan agresif lainnya di wilayah Timur Tengah, yang dianggap sebagai upaya untuk mengubah peta geopolitik Asia Barat demi kepentingan mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
"Impian mereka untuk menguasai wilayah dari Sungai Nil hingga Sungai Efrat telah mereka upayakan selama 76 tahun terakhir,” tutur Kedubes Iran.
Kedubes Iran menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas.
"Kami menyerukan kepada negara-negara dan organisasi internasional untuk memberikan sanksi yang diperlukan terhadap rezim pemberontak dan penjajah yang haus darah ini," tutup pernyataan tersebut.
Hizbullah adalah kelompok militan Syiah yang berbasis di Lebanon, didirikan pada 1982 dengan dukungan Iran. Organisasi ini awalnya bertujuan untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon, tetapi seiring waktu, Hizbullah berkembang menjadi kekuatan politik dan militer yang dominan di negara itu.

Iran Tak Akan Kirim Pasukan Tambahan

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani. Foto: ATTA KENARE / AFP
Di sisi lain, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan tak akan mengerahkan pasukan ke Lebanon atau Gaza untuk menghadapi serangan Israel, meskipun sekutu-sekutunya di wilayah tersebut menjadi target serangan udara Israel dalam beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
"Tidak perlu mengirim pasukan tambahan atau sukarelawan dari Republik Islam Iran," kata Jubir Kemlu Iran, Nasser Kanani, seperti dikutip dari AFP.
Para pejuang di Lebanon dan wilayah Palestina, tambahnya, memiliki kemampuan yang cukup untuk mempertahankan diri dari agresi Israel.