Kedubes Pakistan Sebut India Targetkan Serangan ke Infrastruktur Sipil

8 Mei 2025 15:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Republik Islam Pakistan untuk Indonesia Roshan Lal di Kedubes Pakistan, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Republik Islam Pakistan untuk Indonesia Roshan Lal di Kedubes Pakistan, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Republik Islam Pakistan untuk Indonesia, Roshan Lal, menuding India menargetkan serangan terhadap fasilitas sipil di negaranya.
ADVERTISEMENT
Serangan India yang disebut sebagai Operasi Sindoor diluncurkan Rabu (8/5). Aksi India dipicu pembunuhan puluhan turisnya di wilayah sengketa Kashmir April lalu.
Saat meluncurkan serangan India menargetkan kawasan Kashmir Pakistan serta Punjab. Lewat keterangan resmi India menyebut serangan mereka menargetkan kamp-kamp kelompok bersenjata.
Merespons itu, Roshan menegaskan klaim India menyerang kamp-kamp yang disebutnya sebagai radikal hanyalah alasan yang tidak berdasar.
"Kalau memang India yakin telah menyerang kamp teroris, mereka seharusnya menunjukkan bukti," kata Roshan Lal dalam konferensi pers yang digelar di Kedubes Pakistan, Jakarta Selatan, Kamis (8/5).
"Tapi kenyataannya, kami punya video yang menunjukkan mereka justru menargetkan masjid, bangunan sipil, bahkan infrastruktur seperti Proyek Hidro Neelam Jhelum. Jadi jelas mereka bukan menyerang kamp teroris, tapi infrastruktur sipil," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Suasana masjid yang rusak akibat dihantam serangan India di Muridke, Pakistan, Rabu (7/5/2025). Foto: Gibran Peshimam/Reuters
Menurutnya, akibat serangan tersebut, lebih dari 30 warga sipil meninggal dunia dan lebih dari 60 orang mengalami luka-luka. Ia menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan keberadaan kamp yang disebut India sebagai kamp teroris di lokasi yang diserang.
"Mereka bilang ada kamp teroris, tapi tidak ada satu pun bukti yang bisa diverifikasi. Bahkan lokasi-lokasi yang disebut itu telah kami bawa ke hadapan media internasional, dan nyatanya tidak ada apa-apa di sana," lanjutnya.
Menanggapi latihan pertahanan nasional berskala besar yang dilakukan India, Roshan menyatakan bahwa Pakistan siap menghadapi segala bentuk agresi, namun tetap mengedepankan perdamaian.
Suasana masjid Bilal yang rusak akibat dihantam serangan India di Kashmir, Pakistan, Rabu (7/5/2025). Foto: Akhtar Soomro/Reuters
"Militer kami selalu siap jika India bertindak agresif. Tapi kami tidak ingin situasi ini makin memburuk. Kami selalu berusaha menahan diri," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Roshan juga menyebut bahwa sejak 22 April lalu, pimpinan Pakistan telah aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pemimpin dunia, guna mencegah eskalasi konflik. Ia menyambut baik setiap upaya dari negara sahabat yang ingin membantu meredakan ketegangan.
"Kalau negara seperti Turki, misalnya, ingin mengambil peran untuk mendamaikan, kami sangat terbuka. Pakistan sejak awal memang selalu mengedepankan perdamaian," pungkasnya.