Kedutaan Jerman Peringati Hari Reunifikasi dan 70 Tahun Diplomatik dengan RI

7 Oktober 2022 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Berlin Barat berkerumun di depan Tembok Berlin awal 11 November 1989 ketika mereka menyaksikan penjaga perbatasan Jerman Timur menghancurkan Tembok. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga Berlin Barat berkerumun di depan Tembok Berlin awal 11 November 1989 ketika mereka menyaksikan penjaga perbatasan Jerman Timur menghancurkan Tembok. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Tahun ini, Jerman memperingati 32 tahun sejak dua wilayah Jerman yang sempat bercerai selama puluhan tahun — Jerman Barat dan Jerman Timur, kembali rujuk pada 3 Oktober 1990 silam.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, peringatan bersejarah ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Jerman pada Kamis (6/10). Acara ini juga simbolis, sebab bertepatan dengan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Jerman-Indonesia yang jatuh pada tahun ini.
Acara ini dihadiri oleh Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel serta sederet pejabat dalam dan luar negeri yang memiliki hubungan erat dengan Jerman.
Dalam pidato sambutannya, diplomat yang telah berada di Indonesia sejak 2021 itu mengaku senang dapat menyelenggarakan acara ini. Sebab, ini merupakan perayaan besar pertama sejak dua tahun terhambat oleh pandemi.
“Pada 3 oktober 32 tahun yang lalu reunifikasi jerman terjadi. Saya ingat bagaimana berkat peristiwa itu terlahir negara demokrasi yang damai. Jadi, tentunya kami warga Jerman sangat senang untuk merayakannya dengan teman-teman kami, mitra kami, di seluruh dunia,” ucap Lepel.
Peringatan Reunifikasi Jerman dan 70 Tahun Hubungan Diplomatik dengan RI (6/10) di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski. Foto: Aliyya Bunga/kumparan
“Dalam rangka memperingati 70 tahun kedua negara kita, hubungan diplomatik, KBRI Berlin dan Kedutaan Besar Jerman di Jakarta telah memutuskan untuk merayakan bersama atau nasional dengan mengadakan acara di hari yang sama, yakni hari ini,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Turut mendampingi Lepel ada Menteri Perekonomian RI Airlangga Hartarto. Dalam pidatonya, ia menyanjung eratnya hubungan bilateral Jerman-Indonesia di berbagai bidang.
“Indonesia dan Jerman menandai 70 tahun hubungan diplomatiknya tahun ini. Jerman menjadi salah satu negara di dunia yang telah mendirikan hubungan terlama dan dini, hanya 7 tahun sejak Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya di tahun 1945,” kata Airlangga.
“Sejak hubungan diplomatik terjalin pada 1952, Indonesia dan Jerman memiliki hubungan bilateral yang kuat, tak terpatahkan dengan adanya peluncuran kemitraan strategis dan investasi melalui Deklarasi Jakarta tahun 2012,” sambung dia.
Airlangga mencatat, hasil hubungan perdagangan antara Indonesia-Jerman per 2015-2021 mencapai USD 6 miliar (Rp 91 triliun) dan angkanya menjanjikan.
“Saat Indonesia menjadi pemimpin G20 dan Jerman pemimpin G7, kami berharap tahun ini di KTT G20 November dapat menjadi tonggak kerja sama antara Indonesia dan Jerman,” tutur Airlangga.
Peringatan Reunifikasi Jerman dan 70 Tahun Hubungan Diplomatik dengan RI (6/10) di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski. Foto: Aliyya Bunga/kumparan
Lebih lanjut, Hari Penyatuan Jerman (Tag der deutschen Einheit) jatuh pada tanggal 3 Oktober dan diperingati oleh penduduk Jerman setiap tahunnya sebagai hari libur nasional.
ADVERTISEMENT
Menilik sejarah secara singkat, Jerman terpecah menjadi dua wilayah yang bertentangan secara ideologis sejak kalah dalam Perang II.
Kedua wilayah itu yakni Republik Federal Jerman (Jerman Barat) yang dipimpin oleh Barat dan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) yang dipimpin oleh komunis Uni Soviet.
Akibat ketegangan yang terjadi antara Barat dan Uni Soviet, sebuah tembok pemisah berlapis beton dan baja didirikan di antara kedua wilayah pada 13 Agustus 1961 setinggi 3,5 meter.
Warga Jerman Timur dan Barat bergabung untuk membuka Tembok Berlin pada 22 Desember 1989. Foto: AFP/PATRICK HERTZOG
Tembok itu dikenal sebagai Tembok Berlin, yang dibangun oleh pihak Jerman Timur untuk mencegah warganya melarikan diri ke Jerman Barat.
Akses menuju dua wilayah itu terputus selama hampir 30 tahun, hingga akhirnya ketika kondisi politik dan ekonomi masing-masing wilayah tengah tidak stabil, kedua pihak memutuskan untuk rujuk.
ADVERTISEMENT
Tembok Berlin diruntuhkan pada November 1989, disusul dengan perbaikan hubungan antara kedua belah pihak hingga terjadinya reunifikasi setahun kemudian.