Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kegilaan Charles Manson dan Para Bidadari Pencabut Nyawa
20 November 2017 16:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Sharon Tate memohon untuk nyawanya. Mau tidak mau dia harus hidup, demi janin yang dikandungnya. Tinggal setengah bulan lagi artis Hollywood itu akan melahirkan. Namun dia harus mati di tangan pembunuh sadis dari sekte sesat Charles Manson.
ADVERTISEMENT
"Dengar kau wanita jalang, saya tidak peduli kepadamu. Saya tidak peduli jika ada bayi di perutmu. Kau akan mati dan saya tidak peduli," kata Susan Atkins, satu dari tiga wanita yang masuk ke rumah Tate di Beverly Hills.
Sabtu, 9 Agustus 1969, jadi hari nahas untuk Tate yang sedang hamil tua, 8,5 bulan. Wanita 26 tahun istri dari sutradara Roman Polanski itu ditemukan tewas dengan 16 tikaman di sekujur tubuhnya, terparah di bagian perutnya. Polanski sendiri saat kejadian tengah syuting di Eropa.
Ketiga tamu Tate juga dibunuh, dengan tikaman dan tembakan pistol. Mereka adalah penulis Wojciech Frykowski dan kekasihnya, Abigail Folger, dan penata rias artis Jay Sebring. Mereka dihabisi nyawanya dengan cara sadis, ditikam puluhan kali dan ditembak. Folger sempat kabur, tapi lukanya yang berat membuat dia tertangkap. Akibatnya, 28 tikaman bersarang di tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Darah mereka digunakan untuk menuliskan kata "PIG" atau babi di pintu masuk rumah mewah Beverly Hills itu. Pembunuhan ini tidak ayal mengejutkan Amerika Serikat di media 1960-an itu.
Keempat pelakunya, yaitu Charles "Tex" Watson, Susan Atkins, Patricia Krenwinkel dan Linda Kasabian, adalah anggota sekte "Keluarga Manson". Beranggotakan sekitar 100 orang, sekte ini berkembang dari kelompok hippy yang cinta damai dan doyan teler menjadi pembunuh brutal.
Tidak hanya keempat orang di rumah Tate, mereka juga membunuh tiga orang lainnya. Bahkan menurut pengakuan mereka, sudah 35 orang yang mereka cabut nyawanya.
Butuh lima bulan untuk menangkap para pelaku, terutama Manson. Pria gondrong nan karismatik itu memang tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut, namun dia adalah otaknya.
ADVERTISEMENT
Manson punya para pengikut yang rela membunuh untuknya. Para perempuan pembunuh ini dianggap Manson seperti para bidadari dalam mitologi Yunani Furies of Greek. Dalam mitos itu, Furies adalah tiga bidadari pembalas dendam: Tisiphone (pembunuhan), Megaera (kecemburuan), dan Alecto (kemarahan).
Pada 1971, Manson dan para pengikutnya itu divonis hukuman mati yang kemudian diringankan menjadi penjara seumur hidup. Minggu, 19 November 2017, Manson meninggal dunia setelah menderita sakit hampir setahun.
Sekte Keluarga Manson
Lahir dengan nama Charles Milles Maddox pada 12 November 1934, Manson tumbuh menjadi seorang yang jenius tapi sedikit menakutkan. Dia menghabiskan masa mudanya dengan keluar masuk penjara. Di usia 13 tahun, dia didakwa akibat perampokan bersenjata.
Di usia 33 tahun, dia baru keluar penjara. Sejak saat itu, dia kebanyakan "nongkrong" dengan kelompok hippies di distrik Haight Ashbury, San Fransisco.
ADVERTISEMENT
Kelompok yang sudah seperti keluarga ini kemudian pindah ke Spahn Ranch di Los Angeles dengan Manson sebagai ketuanya. Keluarga Manson -mereka menyebut diri sendiri- adalah sekelompok orang yang punya gaya hidup bebas. Mereka bergonta-ganti pasangan seksual, menggunakan narkoba seperti LSD atau zat halusinogen.
Manson sudah seperti manusia setengah dewa di keluarga itu. Beberapa anggotanya yang fanatik menganggap pria ini sebagai reinkarnasi dari Yesus dan Nabi akhir zaman. Dia seakan menghipnotis para pengikutnya dengan hal-hal yang tidak masuk akal.
"Manson tidak berpendidikan tapi dia sangat cerdas. Dia punya kemampuan untuk menguasai orang lain dan membuat mereka melakukan hal yang buruk," kata Vincent Bugliosi, jaksa penuntut kasus Manson dan penulis buku tentang kelompok ini, Helter Skelter, kepada The Guardian.
ADVERTISEMENT
"Pada akhirnya dia berhasil meyakinkan adanya kebangkitan kedua: Kristus dan Iblis yang terwujud dalam satu sosok."
Seorang pengikutnya kepada Bugliosi mengaku pernah melihat Manson menghidupkan kembali burung yang mati hanya dengan meniupnya. Pengikut yang lain mengatakan bahwa Manson bisa mendengar dan melihat apa isi pikirannya. Barangkali hal ini dialami ketika mereka mabuk, tapi kesetiaan mereka terhadap Manson tanpa batas. Rela membunuh sekalipun.
Mereka dengan tekun mendengarkan setiap khutbah Manson. Salah satu yang paling seru adalah soal perang kulit putih melawan kulit hitam AS. Manson yang mengaku sebagai Al Masih memprediksi kemenangan "Keluarga Manson" dalam perang itu, dan mereka akan menguasai Amerika.
Kisah kebangkitan itu dia namakan "Helter Skelter", karena pria yang pandai memainkan gitar ini yakin skenario akhir zaman ada di lirik lagu The Beatles itu.
ADVERTISEMENT
Pembunuhan acak yang menewaskan Tate juga merupakan bagian dari skenario ini. Manson ingin memicu kepanikan dengan membunuh orang-orang kaya kulit putih di Los Angeles. Tujuannya, agar warga kulit hitam jadi kambing hitam dan perang antar ras terjadi.
Pengadilan yang Menegangkan
Manson sudah lebih dari empat dekade mendekam di penjara sebelum akhirnya meninggal pekan ini.
Peradilan Manson yang berlangsung selama 9,5 bulan mengundang perhatian seluruh publik Amerika. Manson muncul dengan sayatan berbentuk "X" di jidatnya, yang kemudian dia ubah jadi bentuk swastika.
Hal yang sama dilakukan oleh ketiga bidadari pembalas dendam. Mereka menyayat jidat dengan huruf X dan menggunduli hingga plontos kepala mereka. Selama pembacaan kesaksian, ketiganya menyanyikan lagu karya Manson dan cekikikan.
ADVERTISEMENT
Pengadilan itu juga berlangsung penuh drama dan ketegangan. Pada suatu titik, Manson berlari ke arah hakim sambil berteriak: "Atas nama keadilan Kristen, seseorang harus memenggal kepalamu."
Sejak saat itu, hakim membawa pistol setiap kali sesi persidangan Manson.
Lebih dari 46 tahun sejak Manson dipenjara, dia masih jadi idola untuk sebagian orang. Kisah soal Manson banyak diabadikan dalam lagu, buku, dan film. Salah satu yang terkenal adalah film Helter Skelter.
Manson masih didatangi para penggemar di penjara. Tahun 2014, dia menikahi seorang penggemarnya, Afton Burton alias Star, 26. Namun pernikahannya hanya bertahan setahun.
Pengikutnya mengatakan Manson sangat pandai membujuk orang. Krenwinkel mengatakan pembunuhan yang dilakukannya atas perintah Manson hanya agar dirinya "dicintai".
ADVERTISEMENT
"Saya membunuh sebagai pelarian. Itulah cara saya melihat kehidupan. Hidup saya rusak dan tidak bisa diperbaiki," kata Krenwinkel yang saat ini masih mendekam di penjara atas pembunuhan Tate.