Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
1 Ramadhan 1446 HSabtu, 01 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kehabisan Oksigen saat Menambang Emas Ilegal di Madina: 1 Orang Tewas, 2 Pingsan
19 Maret 2023 21:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Tiga orang terkujur lemas dan pingsan akibat kehabisan oksigen di dalam galian tambang ilegal di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Satu di antaranya tewas , dua lainnya berhasil diselamatkan.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Mukhsin Nasution, mengatakan tiga penambang yang menjadi korban yakni Sahri Lubis (38), Arsat Lubis (52) dan Rahmad Lubis (32). Mereka warga Desa Ampung Padang, Kecamatan Batang Natal.
"Yang meninggal dunia atas nama Sahri Lubis," kata Mukhsin saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (19/3).
Mukhsin menjelaskan, sebelum kejadian, ketiga korban sedang melakukan penambangan emas dengan cara menggali dan membuat lubang pada Sabtu (18/3) sekitar pukul 15.20 WIB.
Pada saat berada di dalam lobang untuk mencari butiran emas, mereka mengalami kekurangan oksigen.
"Penyebab ketiga korban kekurangan oksigen diduga karena mesin blower rusak sehingga ketiganya lemas, sesak napas dan pingsan," ucapnya.
Mesin blower digunakan untuk mengatur tekanan udara yang dialirkan dalam ruangan tambang.
ADVERTISEMENT
Melihat ketiganya pingsan, pemilik lahan, Jumahat Lubis (50) lalu memanggil warga untuk memberikan pertolongan.
Ketiganya pun berhasil diangkat ke atas. Pertolongan medis pun diberikan, salah satunya dengan menyuntikkan cairan infus. Namun, Sahri Lubis tak kunjung sadar. Dia kemudian dibawa ke klinik di Desa Jambur Baru.
"Namun korban meninggal dunia saat di perjalanan. Jenazahnya lalu dibawa kembali ke rumah duka yang berada 25 meter dari lokasi kejadian. Sedangkan dua korban lainnya sudah sadarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing," pungkasnya.