Kehancuran di Gaza dalam Angka

17 Januari 2025 0:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua warga melihat bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Jalur Gaza Tengah, Rabu (15/1/2025). Foto: Ramadan Abed/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Dua warga melihat bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Jalur Gaza Tengah, Rabu (15/1/2025). Foto: Ramadan Abed/REUTERS
ADVERTISEMENT
Israel dan Hamas telah menyepakati suatu bentuk gencatan senjata pada Rabu (15/1). Gencatan senjata itu akan dilaksanakan bertahap, dan berfokus pada pertukaran sandera, penarikan pasukan Israel, hingga masuknya bala bantuan di kota yang sudah hancur itu.
ADVERTISEMENT
Perang yang berlangsung selama 15 bulan itu menyisakan kehancuran di kota Gaza. Puluhan ribu nyawa melayang, belum lagi rumah dan hingga fasilitas kesehatan yang hancur.
Berikut data kehancuran Gaza, dirangkum dari AFP:

170.000 Bangunan Rusak atau Hancur

Gaza adalah salah satu pemukiman padat di dunia. Sebelum perang, 2,4 juta orang tinggal di kawasan yang hanya seluas 365 meter persegi ini.
AFP mencatat, pada 1 Desember 2024, setidaknya 69 persen bangunan di Gaza hancur atau rusak. Berdasarkan data dari Sentra Satelit PBB (UNOSAT), jumlah bangunan yang rusak mencapai 170.812 gedung.
Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada Selasa (12/12/2023). Foto: Said Khatib/AFP
Sementara peneliti AS, Corey Scher dan Jamon Van Den Hoek, yang juga menggunakan pencitraan satelit dengan metode berbeda mencatat ada 172.015 bangunan rusak atau hancur di 11 Januari 2025.
ADVERTISEMENT

Kehancuran Kota Rafah

Sebelum konflik meletus, Bagian utara Gaza ditinggali 600.000 penduduk. Tiga perempat bangunan yang mereka tempati, atau 74,2 persen bangunan sudah hancur atau rusak.
Citra satelit menunjukkan kamp dan tenda PBB di kawasan Tel al-Sultan di distrik barat Rafah, 26 Mei 2024. Foto: Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Sementara di Rafah, kota paling selatan Gaza mengalami kerusakan sekitar 48,7 persen pada Mei 2024. Amnesty Internasional juga mencatat, sekitar 90 persen bangunan pada 58 kilometer persegi ini mengalami kehancuran pada Oktober 2023 hingga Mei 2024, saat Israel melancarkan serangan darat.
PBB memperkirakan, rekonstruksi kota ini membutuhkan waktu 15 tahun degan biaya sebesar 50 miliar USD.

Separuh Rumah Sakit di Seluruh Gaza Tak Berfungsi, 80 Persen Masjid Hancur

Selama perang berkecamuk, rumah sakit di Gaza berulangkali diserang Israel. Mereka menuduh, Hamas menggunakan rumah sakit untuk bersembunyi, dan dimanfaatkan untuk fasilitas militer.
Hamas sendiri terus menyangkal tudingan Israel ini.
Kondisi bangunan Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahya di Jalur Gaza utara (31/10/2024). Foto: AFP
Sementara RS Kamal Adwan, salah satu rumah sakit terakhir yang berfungsi di Gaza kini telah kosong dan tak berfungsi setelah diserang Israel pada akhir Desember 2024 lalu.
ADVERTISEMENT
WHO mencatat, pada 31 Desember 2024, hanya 18 dari 36 rumah sakit yang berfungsi, atau separuh berfungsi. Jika digabung, mereka hanya punya kapasitas 1.800 tempat tidur.
UNOSAT juga memaparkan data geografis dari program OpenStreetMap. Dari data itu, 83 persen masjid di Gaza rusak atau hancur.

90 Persen Sekolah Rusak

Banyak sekolah yang didirikan PBB di Gaza hancur. Padahal, sekolah-sekolah ini juga jadi tempat masyarakat mencari perlindungan dari konflik yang berkecamuk.
Guru Palestina Doha al-Attar mengajar di ruang kelas yang rusak parah di Khan Younis, Jalur Gaza selatan. Foto: Bashar Taleb / AFP
Lagi-lagi, Israel menuding Hamas menyembunyikan milisi mereka di sekolah-sekolah ini.
Pada 1 Desember 2024, Unicef menghitung ada 496 sekolah rusak. 88 persen dari semua fasilitas mereka. Israel juga melancarkan serangan tepat sasaran pada 396 sekolah.