Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Tahun ini terhitung ada 40.000 tenaga kerja asal Indonesia bekerja di Korea Selatan. Jumlah ini terhitung besar, hanya kalah dari beberapa negara langganan TKI macam Malaysia dan Taiwan.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa faktor yang membuat warga Indonesia dari berbagai penjuru datang ke Negeri Gingseng. Salah satu di antaranya tentu soal upah yang tinggi.
"Gaji di sini tinggi, standarnya kira-kira Rp 14.000.000 per bulan," kata salah satu TKI di Korsel, Ary Sulistyo, kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (25/8).
Dengan gaji seperti itu, para TKI di Korsel secara kehidupan bisa bilang sudah cukup. Bahkan tak sedikit di antara mereka yang bisa menyisihkan gajinya untuk menabung.
"Ada yang bisa menabung bahkan sampai bisa sekolah lagi dan meraih gelar sarjana," ungkap Ary.
Baru-baru ini ada 11 TKI asal Indonesia yang diwisuda di sana. Mereka mendalami beberapa jurusan, seperti Teknik dan Humaniora.
Tak cuma soal uang. TKI di sana, yang kebanyakan bekerja sebagai buruh pabrik, juga mendapatkan nilai-nilai kehidupan selama bekerja.
ADVERTISEMENT
Yang paling utama adalah soal kedisiplinan dan bagaimana cara bekerja keras juga cerdas.
"Di sini kita yang paling penting itu diajarkan nilai kedisiplinan. Kita juga mendapat pelajaran soal ketekunan," ungkap Ary.
"Nilai-nilai seperti ini yang kemudian bisa diimplementasikan jika kami pulang ke Indonesia," sambung dia.
Bos-bos di Korsel, kata Ary, sangat fair dalam penilaian kinerja. Mereka yang bekerja dengan baik tentu kariernya akan mulus.
"Tapi kalau malas-malasan itu yang susah," ujar Ary.
Selain itu, para TKI di Korsel juga hidup dalam suasana layaknya di Indonesia. Masyarakat di sana ramah-ramah.
"Tak sulit beradaptasi di sini," tuturnya.
Ary mengatakan, bos-bos perusahaan di Korsel menilai TKI dibanding tenaga kerja lain adalah TKI tidak banyak menuntut dan hampir tak pernah berbuat yang melanggar norma dan ketentuan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Banyak sisi menarik dari kehidupan para TKI di Korsel selain hal-hal yang disebutkan tadi. Salah satunya adalah banyak di antara mereka yang menyalurkan hobinya, salah satunya fotografi.
Di sana, para TKI juga membuat komunitas fotografi. Mereka juga tergolong serius dalam menjalankan hobinya, mereka memiliki alat-alat yang canggih juga.
Demi mendukung hobi mereka di bidang fotografi, kumparan (kumparan.com), bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul dan BNI akan menggelar workshop online dengan para TKI di Korsel soal fotografi yang akan dihelat, Senin 28 Agustus 2017.