Adi Toegarisman

Kejaksaan Usut 55 Ribu Transaksi Terkait Jiwasraya

13 Januari 2020 20:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kejaksaan Agung masih terus menelusuri dugaan tindak pidana korupsi BUMN asuransi, PT Jiwasraya (Persero). Penelusuran transaksi dalam kasus tersebut juga masih dilakukan.
ADVERTISEMENT
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Adi Toegarisman, menyebut ada tambahan transaksi yang sedang diusut penyidik. Transaksi yang sedang ditelaah mencapai 55 ribu.
"Ini kan masih menelusuri faktanya. Transaksinya dari perkembangan ini dari 5 ribu jadi 55 ribu transaksi. Itu masih saham," ujar Adi di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (13/1).
Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Adi Toegarisman. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara untuk transaksi reksadana, Adi belum bisa memberikan detailnya. Menurutnya, hal tersebut masih dihitung lebih lanjut.
"Itu (reksadana) belum lagi dihitung," katanya.
Adi pun meminta agar publik bersabar. Sebab pengusutan kasus Jiwasraya membutuhkan waktu yang sebentar. Hingga kini, belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
"Jadi tolong diberi kami waktu bekerja. Kalian desak kapan tersangka, tolong dimaklumi dipahami ya. Diberi kesempatan. Kami akan konsisten menyelesaikan ini," tuturnya.
Ilustrasi Jiwasraya. Foto: Shutter Stock
Sebelumnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan proses pengusutan kemungkinan akan berlangsung cukup lama. Ia mengatakan, pihaknya sedang menelusuri ribuan transaksi keuangan dalam kasus Jiwasraya.
ADVERTISEMENT
"Memang ini agak lama karena gini kita akan membedah bahwa ini ada transaksi-transaksi yang transaksinya melebihi dari 5 ribu transaksi," kata Burhanuddin di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/1).
Jiwasraya mengalami gagal bayar kewajibannya kepada nasabah sebesar Rp 802 miliar, pertama kali pada Oktober 2018.
Eks Vice President Jiwasraya yang merupakan agen produk bancassurance JS Saving Plan, Getta Leonardo Arisanto, menyatakan sebelum 2018 Jiwasraya tak pernah mengalami tekanan likuiditas.
Dia menilai, masalah bermula ketika peralihan kepemimpinan di jajaran direksi pada Januari 2018 tidak berjalan secara mulus.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten