Kejati Jabar Awasi Program PUPR soal Tata Guna Air Irigasi untuk Petani

11 Mei 2023 21:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Kejati Jabar Ade Sutiawarman ketika ditemui di Kota Bandung pada Kamis (11/5). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kejati Jabar Ade Sutiawarman ketika ditemui di Kota Bandung pada Kamis (11/5). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat bakal mengawasi pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Jabar yang dicanangkan Kementerian PUPR.
ADVERTISEMENT
Kepala Kejati Jabar, Ade Sutiawarman, mengatakan pihaknya bakal turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan.
"Akan ikut membantu dan mengawal kegiatan ini sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran, karena bagaimanapun kegiatan ini sangat baik dan akan memberi nilai tambah bagi perekenomian di desa," kata Ade ketika ditemui di Kota Bandung pada Kamis (11/5).
Ade menambahkan, pengawasan yang dilakukan bakal dimulai dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS) sebagai pengelola program hingga ke petani sebagai penerima manfaat. Pihaknya bakal memberi sejumlah masukkan kepada mereka agar program dijalankan sesuai prosedur yang berlaku.
"Misalkan pemindahan lokasi, nah supaya nanti dikomunikasikan dulu. Tidak serta-merta dipindahkan secara sepihak, nah ini dikomunikasikan, dibicarakan sehingga teman-teman yang lain tidak menjadi pertanyaan," ucap dia.
Kepala Kejati Jabar Ade Sutiawarman ketika ditemui di Kota Bandung pada Kamis (11/5). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Lalu, ada pertanggungjawabannya, jadi teman-teman petani pun harus mempertanggungjawabkan program ini, jadi nanti kita akan dampingi untuk melakukan pertanggungjawaban dengan baik secara administrasi terkait dengan program ini," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Ade berharap, tak ada kendala selama program itu dijalankan di Jabar. Masyarakat sebagai penerima manfaat dan juga penyelenggara diminta tak 'main-main' dalam menjalankan program tersebut.
"Mudah-mudahan ini tepat sasaran, dan kalaupun ada [kendala] maka ada mekanismenya," ujar dia.
Di lokasi yang sama, Kepala BBWS Citarum, Bastari, menyebut ada 640 titik pemanfaatan saluran irigasi untuk sawah para petani di Jabar. Sembilan titik itu tersebar di kota dan kabupaten di Jabar di antaranya Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Kabupaten Bogor, Karawang, Subang, Indramayu, Cianjur, Sukabumi.
"Itu tersebar dari sembilan Kabupaten-Kota di Jawa Barat," kata Bastari.
Dengan memanfaatkan saluran irigasi, Bastari berharap produksi pangan dapat meningkat.
Hal senada dikatakan oleh Perwakilan Kementerian PUPR, Elroy Koyari. Menurut dia, meningkatnya produksi pangan diharapkan dapat menjadikan Jabar sebagai lumbung pangan nasional.
ADVERTISEMENT
"Jangka panjangnya bisa kita capai, kami berharap Jabar bisa menjadi lumbung nasional dengan adanya kegiatan ini," ungkap Elroy.
Produksi pangan para petani di Jabar yang diharapkan dapat meningkat hingga tiga kali lipat serta jumlah lahan yang terairi irigasi dapat terus meningkat. Di sisi lain, Elroy juga mengharapkan peran maksimal dari para kepala desa di Jabar untuk mengawasi jalannya program tersebut.
"Kadang salah kaprah, kepala desa sering menganggap dia penerimanya, ini penerimanya sebenarnya petaninya, sedangkan kepala desa untuk mengawal," kata dia.